PENGUATAN INTERPRETASI SASTRA BACA PUISI DAN PROSA BERBASIS DIGITAL

Abstract

Di Kecamatan Bontoa terdapat tiga sekolah menengah atas, yakni MA Swasta Al- Wasi Bontoa, MA Swasta DDI Camba dan SMA Negeri 6 Maros. Sekolah Menengah Atas Negeri 6 yang terletak di jalan Pendidikan No. 20 Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros menjadi sasaran kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) dengan jumlah siswa kurang 350 dan guru 30 orang. Pada proses belajar mengajar di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Kabupaten Maros menerapkan kurikulum 13 (K13) yang terintegrasi semua mata ajar yang menjadi perioritas pelajaksanaan pembelajaran di sekolah. Pembelajaran sastra di sekolah menjadi sangat penting karena peserta didik harus terus menerus ditingkatkan kualitasnya untuk menyelami isi sastra yang terkandung didalamnya dan mengeksplorasi pengalaman sastra melalui kreativitas baca puisi dan prosa (cerpen). Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya. Cerpen adalah sebuat cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk. Kira-kira berkisar antara setengah jam atau dua jam, suatu hal yang tak mungkin dilakukan untuk sebuah novel.Interpretasi sastra lebih konsentrasi pada gay baca puisi dan prosa berbasis digitalisasi. Metode yang digunakan dalam PkM Skema Dosen adalah metode visual, auditory dan taktil) (lihat-dengar-komentar). Hasil PkM Skema Dosen, yakni para peserta dapat menginterpretasi gaya baca puisi W.S. Rendra, Gus Mus, dan Samawi Imron, dan gaya baca cerpen Dian Sostrowardodjo, Abimana, dan Delvy Tiana Rosa. Interpretasi gaya baca puisi dan cerpen pun dilibatkan guru Bahasa dan sastra Indonesia.