Gula dalam Kemasan: Analisis Semiotika Makna Tersembunyi pada Label Minuman Favorit Remaja dan Implikasinya terhadap Kesadaran Kesehatan

Abstract

Penelitian ini mengkaji konstruksi makna visual dan verbal pada label kemasan minuman berpemanis dalam kaitannya terhadap persepsi remaja mengenai nilai kesehatan produk. Pendekatan semiotika Roland Barthes digunakan untuk menganalisis tiga produk minuman populer di kalangan remaja Indonesia, yaitu Fruit Tea Sosro, Milo UHT, dan Teh Pucuk Harum. Analisis berfokus pada tiga tingkatan makna—denotatif, konotatif, dan mitologis—yang merepresentasikan strategi komunikasi visual dalam menciptakan citra sehat, alami, dan energik, meskipun produk tersebut mengandung kadar gula tinggi. Hasil temuan menunjukkan bahwa elemen visual seperti ilustrasi buah, warna hijau, ikon atlet, serta klaim nutrisi membentuk persepsi keliru atau health halo effect terhadap produk. Persepsi ini menyebabkan konsumen muda memandang produk tinggi gula sebagai pilihan yang aman dan menyehatkan. Fenomena tersebut menunjukkan pergeseran fungsi label dari sarana informasi menjadi alat persuasi ideologis yang memperkuat dominasi citra komersial. Penelitian ini merekomendasikan penerapan kebijakan visual yang lebih ketat, peningkatan literasi visual pada remaja, serta penguatan strategi komunikasi kesehatan publik berbasis bukti. Kontribusi kajian ini mencakup pengayaan literatur komunikasi visual dan semiotika, serta pemetaan ulang praktik komunikasi pangan yang berdampak terhadap perilaku konsumsi dan kesehatan masyarakat.