Seminar Nasional Hukum Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Peran Kepemimpinan Laki-Laki dalam Mewujudkan Prinsip Keadilan pada Keluarga Poligami, Studi Kasus di Kecamatan Glagah Banyuwangi

Abu Sufyan, Marthin Fransisco Manihuruk — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Dalam ranah hukum dan sosial, seringkali kepemimpinan seorang pria sebagai kepala keluarga dalam pernikahan poligami dianggap berkaitan dengan konflik dan ketidakadilan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menelaah peran kepala keluarga dalam poligami menjalankan kepemimpinan dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip keadilan. Studi empiris ini dilaksanakan di Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, menggunakan metode observasi lapangan dan wawancara mendalam dengan 24 kepala keluarga yang sedang atau pernah menjalani perkawinan poligami. Penelitian ini mengungkap tantangan besar dalam praktik poligami di Kecamatan Glagah Banyuwangi, yang umumnya terjadi akibat kepentingan sepihak laki-laki, dengan status perkawinan yang mayoritas masih siri. Kemudian masih belum terwujud kesejahteraan dan keadilan dalam keluarga poligami. Dan lebih dari 52% keluarga poligami tetap berkomitmen untuk mempertahankan perkawinan mereka dan berusaha melegalkannya di pengadilan.

Analisis Implementasi Strategi Minus Growth Kementerian Keuangan Berdasarkan Model 7S Mckinsey

Ade Trisha Darnanti, Benny Sigiro — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Dalam rangka mewujudkan tata kelola organisasi yang efektif, efisien, dan fit for purpose, serta pelayanan yang prima kepada stakeholder sebagai akibat dari adanya revolusi industri, pandemi covid- 19, dan masuknya masa Kabinet Indonesia Maju periode kedua, Kementerian Keuangan melakukan berbagai upaya untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya manusia, salah satunya dengan menerapkan strategi minus growth. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan implementasi strategi minus growth pada Kementerian Keuangan dengan menggunakan model 7S McKinsey. Penulisan artikel ini menggunakan metode studi literatur. Hasil kajian pada artikel ini menunjukkan bahwa Kementerian Keuangan telah melampaui target minus growth yang ditetapkan dalam Renstra Kemenkeu 2022-2024 yaitu menunjukkan angka -4,35% dengan target hingga akhir 2024 adalah -3,95%. Realisasi capaian target sebesar -4,35% merupakan hasil penghitungan dari jumlah pegawai yang mengalami penurunan dari tahun 2019 sebanyak 82.468 menjadi 78.882 pada tahun 2022. Dapat disimpulkan bahwa Kementerian Keuangan telah mampu mengimplementasikan strategi minus growth dengan baik berdasarkan data dukung dan teori yang digunakan. Rekomendasi yang dapat disampaikan adalah perlu dilakukannya monitoring dan evaluasi secara berkala agar implementasi minus growth dapat semakin optimal.

Pengelolaan Arsip di Polsek Tanjungpinang Timur

Adelia, Purwanto Putra — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Arsip mencerminkan aktivitas lembaga dan menjadi bagian dari memori lembaga itu sendiri. Pengelolaan arsip merupakan usaha untuk mengurus dokumen-dokumen yang terdapat dalam suatu lembaga dengan tujuan mendukung kegiatan lembaga tersebut dalam mencapai tujuan tertentu. Pada penelitian ini memiliki tujuan mengenai Bagaimana proses manajemen dokumen di Polsek Tanjungpinang Timur. penelitian ini untuk mendalami bagaimana arsip dikelola di Polsek Tanjungpinang Timur termasuk langkah-langkah penciptaan, penggunaan, pemeliharaan, dan penyusutan arsip yang sesuai. Metode penelitian yang diterapkan adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif, sedangakan pada penelitian ini pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Polsek Tanjungpinang timur menunjukkan bahwa Polsek Tanjungpinang Timur memiliki tata Kelola arsip yang dimulai dengan proses penciptaan dokumen, penggunaannya, pemeliharaannya, dan penyusutan. Polsek Tanjungpinang Timur juga mengalami beberapa kendala yang dialami, Beberapa kendala juga dihadapi termasuk kekurangan staf, kurangnya pemahaman tentang pengelolaan arsip, dan kekurangan dalam fasilitas serta infrastruktur. Adapun Beberapa Langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi rintangan tersebut mencakup sosialisasi, bimbingan teknis, dan pengoptimalan fasilitas penyimpanan arsip.

Pengelolaan Arsip Elektronik di Era Digital: Tinjauan Literatur Sistematis

Adhitya Farhan — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Ada banyak masalah dengan prosedur manajemen catatan berbasis kertas, yang membuat media elektronik tersedia sebagai opsi untuk mengelola arsip. Menurut Undang-Undang No. 11 Pasal 5 (1) tahun 2008, arsip elektronik merupakan bentuk bukti yang sah dan memainkan peran penting dalam sistem administrasi. Kemajuan dalam teknologi informasi membutuhkan pemrosesan komputerisasi arsip. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan apa itu manajemen arsip elektronik dan bagaimana melakukannya. Berdasarkan ulasan literatur, artikel ini dikumpulkan. Hardware (komputer, pemindai cetak, dan penyimpanan media) dan perangkat lunak adalah alat yang digunakan untuk mengelola arsip elektronik. Arsip cetak dan elektronik berbeda satu sama lain. Konstruksi dan manajemen arsip elektronik melibatkan empat siklus: distribusi dan penggunaan, penyimpanan dan pemeliharaan, dan sikap. Hal ini memungkinkan untuk mentransfer arsip cetak ke arsip elektronik melalui pemindaian, konversi, atau impor. Online, offline, atau nearline penyimpanan arsip elektronik dimungkinkan.

Penyimpanan Arsip Minuta Akta Notaris Sebagai Arsip Vital di Kantor Notaris dan PPAT Mardiah, S. H.

Adiki Mawadati, purwanto putra — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Minuta akta dikategorikan sebagai arsip vital terjaga khusus karena memuat informasi krusial terkait kontinuitas serta eksistensi bangsa dan negara. Pengakuan protokol notaris sebagai arsip negara didasari oleh fungsinya sebagai dokumen resmi dalam suatu perjanjian yang memuat status hukum, hak, dan kewajiban pihak para pihak. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis penyimpanan arsip minuta akta notaris sebagai arsip vital di Kantor Notaris dan PPAT Mardiah, S. H. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan sistem penyimpanan arsip akta minuta di Kantor Notaris dan PPAT Mardiah, S. H. menggunakan sistem penyimpanan kronologis, dan menggunakan asas sentralisasi dengan menggunakan lemari besi. Arsip akta minuta yang sudah berusia 25 tahun yang seharusnya diserahkan kepada MPD sebagaimana disebutkan dalam UUJN masih disimpan di Kantor Notaris sehingga terjadi penumpukan di Kantor tersebut. Penumpukan arsip terjadi karena adanya ketidakpastian hukum dalam peraturan penyimpanan protokol notaris antara UUJN dan Undang-Undang Kearsipan. Upaya dalam mengatasi masalah tersebut dilakukan dengan cara menyediakan tempat penyimpanan protokol notaris, perbaikan regulasi, dan penyimpanan arsip secara elektronik.

Pertanggung Jawaban Pidana Notaris dalam Pembuatan Akta Berdasarkan Dokumen Pendukung yang Mengandung Keterangan Palsu

Adtlah Almuntas, Mohammad Jamin, Muhammad Rustamaji — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Notaris dapat bertindak dengan itikad baik, kata UUJN. Akuntabilitas atas perilaku seseorang sangat penting bagi notaris. Ada kasus ketika dokumen yang dipakai untuk mendukung akta berisi informasi palsu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana notaris dilindungi secara hukum dan seberapa besar tanggung jawab mereka ketika mereka membuat akta dengan informasi palsu atau menyesatkan dalam dokumen. Dengan memakai data sekunder, pendekatan penelitian yuridis normatif dipakai. Pendekatan analisis data memakai teknik kualitatif dan menambahkan penalaran logis ke dalamnya. Pertama, mengacu pada simpulan penelitian, tanggung jawab notaris terbatas pada kebenaran formal dan bukan kebenaran material karena prinsip kehati-hatian lebih diutamakan. Notaris tidak bertanggung jawab secara hukum atas informasi yang tidak benar dalam dokumen pendukung yang diberikan oleh para pihak jika mereka mematuhi prinsip kehati-hatian dan tidak melanggar UUJN saat menyelesaikan akta. Kedua, Notaris memiliki akses terhadap perlindungan hukum yang diberikan kepadanya oleh peraturan perundang-undangan seperti UUJN dan KUHP, serta oleh organisasi seperti Ikatan Notaris Indonesia dan Dewan Kehormatan Notaris, jika dokumen pendukung memuat informasi yang tidak akurat. Beberapa istilah terkait meliputi: notaris publik, pidana, kesalahan, akta nyata, dan pemalsuan.

Website Direktorat Jendral Aplikasi Informatika Sebagai Pendukung Ekosistem Digital Pemerintah: Perspektif Manajemen Sektor Publik

Ahmad Muhardin Hadmar, Dyah Mutiarin, Zuly Qodir — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen APTIKA) memiliki peran penting dalam transformasi teknologi informasi pemerintahan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak positif penggunaan website Ditjen APTIKA terhadap pengembangan teknologi informasi dalam konteks pelayanan publik. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan tinjauan naratif. Analisis data menggunakan tools NVivo 12 Plus dan Vosviewer untuk mengidentifikasi visualisasi jaringan kata kunci, serta teori Agile Governance sebagai dasar analisis. Hasil temuan menunjukkan bahwa tata kelola website Ditjen APTIKA mendukung pengembangan ekosistem data di Indonesia. Meskipun penetrasi internet meningkat cukup tinggi, namun hanya Pulau Jawa dan Sumatera yang menjadi pusat utama penggunaan internet. Sekitar 22% masyarakat Indonesia cenderung mengakses internet hanya untuk hiburan, yang menyebabkan penurunan nilai-nilai wawasan kebangsaan masyarakat. Pengembangan website APTIKA juga perlu memperhatikan ekosistem data yang menjadi fokus penting dalam transformasi layanan publik. Pengembangan tersebut melibatkan topik seperti literasi digital, perlindungan data pribadi, transformasi digital, dan penanganan hoaks COVID-19. Hasil penelitian ini dapat berimplikasi pada perumusan kebijakan, inovasi digital, dan peningkatan kualitas layanan website APTIKA.

Analisis Efektivitas Aplikasi E-Surban sebagai Sarana Temu Balik Arsip Aktif di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bantul

Ani Ahmidah, Salmah Harun — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Arsip merupakan salah satu sumber informasi penting yang dapat menunjang proses kegiatan administrasi maupun birokrasi dan sangat berpengaruh pada seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dalam sebuah instansi. Apabila aktivitas suatu instansi tinggi dalam penggunaan arsip aktif maka semakin tinggi masalah yang akan dihadapi. Arsip yang dihasilkan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul sangat banyak sehingga diperlukan satu aplikasi yang secara efektif dapat digunakan untuk menemukan arsip. Dalam rangka menemukan kembali arsip secara efektif dan efisien Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bantul membangun aplikasi E-Surban. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kecepatan, ketepatan, dan persepsi kemudahan e-surban. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif deskriptif dengan Teknik pengumpulan data melalui wawancara, studi dokumen, dan observasi. Penelitian ini menggunakan Teknik analisis data berupa reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk mengetahui tingkat keefektifan aplikasi e-surban penelitian ini menggunakan matriks akurasi dari Chowdury. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi e-surban mendapatkan akurasi 100% dalam temu balik arsip dan lebih cepat dari cara manual serta persepsi mudah diakses, tidak menyulitkan pengguna sehingga dapat disimpulkan bahwa temu balik arsip aktif dengan e-surban efektif.

Partisipasi dan Demokratisasi Informasi Era Society 5.0 di Indonesia

Annisarizki, Sigit Surahman — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Era Society 5.0 mengusung integrasi teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan Big Data untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Artikel ini mengeksplorasi bagaimana teknologi ini dapat digunakan untuk meningkatkan partisipasi publik dan mendemokratisasikan informasi. Fokus penelitian adalah pada dampak teknologi terhadap aksesibilitas informasi, keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, dan tantangan yang muncul terkait privasi dan etika. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur dan analisis konten. Data dikumpulkan dari berbagai sumber seperti jurnal akademik, laporan pemerintah, dan artikel berita yang relevan dengan topik partisipasi dan demokratisasi informasi di era Society 5.0.

Kinerja Pemerintah dalam Kualitas Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum di Bidang Distribusi dan Penanganan Di Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo

Arman, Balada RAF, Indriana, Nindia Utami Djalali — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Di Kabupaten Boalemo mengalami tantangan signifikan dalam pengelolaan air bersih, terutama dalam hal distribusi dan penanganan gangguan pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam memastikan kualitas pelayanan PDAM di Gorontalo, khususnya dalam aspek distribusi dan penanganan gangguan. Dengan tujuan Menilai Kualitas Pelayanan PDAM: Menganalisis kualitas pelayanan yang diberikan oleh Pedistribusi air dan penanganan gangguan pelayanan. Metode Penelitiannya dengan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode survei untuk memastikan akurasi dan relevansi dalam penelitian ini. Jenis data yang digunakan adalah data primer dengan menggunakan teknik pengambilan sampel melalui snowball sampling dengan cara survei online . Hasil penelitian ini mengungkap berbagai temuan penting terkait kinerja pemerintah dan kualitas pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Boalemo di Provinsi Gorontalo, khususnya dalam aspek distribusi dan penanganan gangguan pelayanan air Kinerja Pemerintah menunjukkan bahwa pengawasan dan dukungan pemerintah terhadap PDAM masih kurang optimal. Banyak kendala administratif dan birokrasi yang menghambat efisiensi operasional PDAM. Dalam Kualitas Pelayanan PDAM Data survei menunjukkan bahwa banyak pelanggan mengalami ketidak merataan distribusi air, dengan beberapa daerah mendapatkan pasokan air yang sangat terbatas. Hal ini terutama terjadi di wilayah pinggiran kota dan pedesaan.

Strategi Pengembangan Layanan Akses Informasi Perpustakaan Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta

Avista Rahmadhani Hendraningtias, Lolytasari — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Strategi pengembangan layanan informasi sangat penting dilakukan oleh perpustakaan agar masyarakat dapat mengetahui dan mengakses informasi. Peran perpustakaan menjadi bagian utama dalam memastikan bahwa informasi dapat diakses dengan mudah dan efisien oleh semua kalangan. Perpustakaan BPS Kota Yogyakarta sebagai salah satu jenis perpustakaan khusus berperan dalam menyediakan kebutuhan data bagi pemerintah serta masyarak at. Artikel ini bertujuan untuk mengindentifikasi Strategi pengembangan layanan akses informasi pada perpustakaan Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan petugapimpinan serta pengunjung perpustakaan,mendokumentasikan kegiatan,observasi langsung terhadap kondisi layanan yang ada serta melakukan kajian pustaka sesuai dengan permasalahan peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 3 strategi pengembangan layanan akses informasi pada perpustakaan Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta yaitu : (1) Perbaikan Sistem Akses Layanan Perpustakaan, (2) Memberikan fasilitas Konsultasi data informasi Statistik dan Pembuatan Jadwal Piket Pelayanan (3) Menjadikan media sosial sebagai sarana berbagi informasi statistik. Implementasi dari strategi pengembangan layanan informasi meningkatkan aksesibilitas dan memberikan kontribusi layanan akses seluasnya kepada masyarakat.

Implikasi Hukum Terhadap Batas Usia Capres dan Cawapres Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 90/PUU-XXI/2023

Bimo febriyanto, Hisyam Asyiqin — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Dalam permohonan judial review yang diajukan oleh salah seorang mahasiswa yang telah diputuskan menimbulkan beberapa kejanggalan dalam menguji konstitusionalitas pasal 166 huruf (q) Undang-Undang Pemilu. Ada beberapa faktor yang membuat putusan ini menjadi kejanggalan bagi masyarakat dan beberapa pihak antara lain konteks politik dimana dengan batas waktu pendaftaran capres dan cawapres. Sehingga dalam artikel ini penulis bertujuan untuk dapat menganalisis dampak atau Implikasi Hukum yang timbul Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 90/PUU-XXI/2023 terhadap batas usia Capres dan Cawapres, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu dengan mengumpulkan dan menganalisis sumber keputuskaan baik buku maupun jurnal terkait. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan adanya Implikasi Hukum dan ketidakpastian hukum akibat adaanya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 90/PUU-XXI/2023 pada pelaksanaan sistem politik demokrasi Indonesia sebagai mana terjadinya kemunduran pada Mahamah Konstitusi sebagai lembaga yang seharusnya independen dan tidak dapat diintervensi pihak manapun menjadi lembaga kalkulator.

The Translation of Humanitarian Articles on Ministry of Foreign Affairs of The Republic of Indonesia’s Website

Dini Ria Pratiwi — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

In this modern era, the development of language is growing fast and giving high attention to society. English is international language and use as the international conversation both oral and writing. Nowadays, many articles mostly are written in English. Based on this issue, this article aims to show the translation analysis of humanitarian articles on Ministry of Foreign Affairs of The Republic of Indonesia’s website that is written in Indonesia and been translated into English. This article pays attention to the use of methodology of translation namely literal translation and borrowing technique that is applied in this article. This article also applied contrastive analysis approach to analyze the comparison text from Indonesia and English based on the differentiation and similarity structural method that is used translate an article. The Indonesian text will stand as source text (ST) and the result of the translation will stand as the target text (TT). This analysis focused on translation techniques used in the three humanitarian articles on a website. The result found in this article showed from those three humanitarian articles used literal translation technique and borrowing technique as the method for translating the articles from source text into the target text. according to the findings, it can be concluded that the literal translation and borrowing technique become the most dominant methods used for translating the three humanitarian articles on Ministry of Foreign Affairs of The Republic Indonesia’s website.

Penggunaan Sistem Katalog Deskriptif dari AACR2 ke RDA pada Perpustakaan Kabupaten Temanggung

Dwi Chandra Susanti, Asma Rakha’ Dinazzah — Fri, 08 Nov 2024 00:00:00 +0700

Pada penulisan karya ilmiah ini, penulis ingin mengetahui tentang penggunaan sistem katalog deskriptif dari AACR2 ke RDA pada Perpustakaan Kabupaten Temanggung dan kendala yang dihadapi saat pengisian data bibliografi oleh tenaga pengelola perpustakaan. Pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus melalui wawancara, pengamatan langsung, dan analisis dokumen yang digunakan penulis pada penelitian ini, dapat diketahui bahwa Perpustakaan Kabupaten Temanggung sejak tahun 2022 sudah menggunakan standar pengtalogan deskriptif Resource Description and Access (RDA). Standar ini memperhatikan 6 poin perbedaan yaitu aturan nama pengarang lebih dari tiga, penulisan edisi, deskripsi fisik, daerah penerbitan, nomor seri dan kategori sumber. Kendala yang ditemui disebabkan istilah masih baru dan belum akrab digunakan untuk pencantuman data bibliografi. Pengisian data lebih lama karena nama pengarang harus ditulis semua serta singkatan tidak berlaku lagi. Pelatihan intern dilaksanakan pustakawan yang telah mengikuti sosialisasi dan bimbingan teknis dari Perpustakaan Nasional RI. Untuk mengantisipasi kesalahan memasukkan data bibliografi pada sistem otomasi, terlebih dahulu dikerjakan pada worksheet dan memvalidasi data pada pangkalan data sebelum ditampilkan pada OPAC. Dari observasi langsung diketahui bahwa Perpustakaan Kabupaten Temanggung beralih ke standar pedoman RDA karena merupakan Perpustakaan Pembina untuk semua jenis perpustakaan di wilayahnya, memiliki koleksi tercetak dan digital, serta sudah terotomasi menggunakan Slims 8.

Melestarikan Identitas Budaya dalam Masyarakat Multikulturalisme di Era Society 5.0

Dwi listriyani, Yopan Tri Agustian, Ika Pasca Himawati — Fri, 08 Nov 2024 00:00:00 +0700

Di era modernisasi yang pesat, identitas budaya kian terancam pudar, termasuk dalam hal cara berpakaian dan gaya hidup. Globalisasi dan arus informasi yang deras membawa pengaruh budaya luar yang mendominasi, berpotensi menggerus tradisi dan nilai-nilai lokal. Pada era Society 5.0, di mana teknologi canggih dan kecerdasan buatan semakin menyatu dalam kehidupan sehari-hari, tantangan dalam mempertahankan identitas budaya dalam masyarakat multikultural semakin kompleks. Mempertahankan identitas budaya dalam era globalisasi yang semakin menguat adalah tantangan yang signifikan bagi banyak komunitas di seluruh dunia. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang masalah yang dihadapi dan solusi untuk menjaga identitas budaya tetap hidup dengan menggunakan pendekatan sistematis untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyintesis penelitian yang sudah ada tentang topik tertentu. Metode ini membantu peneliti memahami apa yang telah diketahui, mengidentifikasi kesenjangan dalam literatur. Data diperoleh melalui literatur rexiew dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran pendidikan budaya, teknologi informasi, dan kebijakan pemerintah yang inklusif sangat krusial dalam mempertahankan identitas budaya. Selain itu, kolaborasi antara masyarakat lokal dan global melalui platform digital dapat memperkuat pemahaman lintas budaya dan mendorong harmoni sosial, dan juga mengakibatkan akulturasi serta lunturnya budaya lokal. Studi ini menyimpulkan bahwa adaptasi dan inovasi dalam menjaga identitas budaya merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan di era Society 5.0, serta menawarkan rekomendasi praktis seperti edukasi ke masyarakat luas kebijakan dalam mengembangkan strategi yang efektif untuk pelestarian budaya di lingkungan yang semakin heterogen dan terhubung secara digital. perlunya menekatkan kepada generasi penerus terhadap kesadaran akan pentingnya menjaga dan memelihara nilai-nilai budaya yang turun-temurun.

Inovasi Kebijakan Pendidikan Tinggi di Era Society 5.0 sebagai Solusi Kenaikan UKT

Dwi Putri Vidiastuti, Muh. Adzam — Fri, 08 Nov 2024 00:00:00 +0700

Di era Society 5.0, kajian inklusif dalam ilmu sosial, politik, dan humaniora, khususnya dalam konteks pendidikan tinggi, menjadi semakin mendesak. Merespons pernyataan Kemendikbud yang menganggap pendidikan tinggi sebagai kebutuhan tersier dan menghadapi isu kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di berbagai kampus di Indonesia, muncul tantangan bagi pemerintah untuk menjamin akses pendidikan yang adil dan merata. Studi ini mengeksplorasi berbagai inovasi digital seperti Kebijakan endowment fund (dana abadi), kebijakan blended learning (pembelajaran campuran), dan Kebijakan student loan (pinjaman biaya kuliah). Inovasi-inovasi ini diharapkan dapat mengurangi biaya operasional, meningkatkan efisiensi, serta memperluas akses pendidikan tinggi bagi mahasiswa dari berbagai latar belakang ekonomi. Melalui analisis kebijakan, peran e-government, dan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan, kajian ini bertujuan memberikan panduan bagi strategi pemerintahan yang responsif dan adaptif di era digital. Kesimpulannya, pemanfaatan teknologi dalam pemerintahan tidak hanya meningkatkan efisiensi dan transparansi, tetapi juga memperkuat komitmen negara terhadap pendidikan tinggi yang terjangkau dan inklusif.

Auto-Translation of Formula 1 Terms: Analysing Race Radio Spoken by Lando Norris and His Engineers

Dzulfa Anita Royan — Fri, 08 Nov 2024 00:00:00 +0700

Formula 1 is a popular and captivating sport that attracts a large number of people. The presence of numerous supporters from different parts of the world, each with their own native language, could be a significant challenge. This sport offers more than simply fast car racing; it also provides fans with opportunities, such as broadcasting race radio dialogue between drivers and their engineers during the race. For fans, broadcasting race radio is a fantastic advantage because it allows them to observe what happens between the athletes and their team. However, for non-English speaker like Indonesian have a problem understanding the dialogue. Despite the use of Auto-Translation in Closed Caption (CC) in the YouTube video used as the source for this article, the researcher identified a few instances of translation errors. This article analyses the results of Auto-Translation from English to Indonesian to determine the translation quality. Additionally, the results section details the correct translation and its methodology. This research uses the descriptive-qualitative method to collect dialogue samples from YouTube videos and analyse them one by one. The results indicate that there is still a significant loss of meaning, particularly to fully convey the meaning of race-related radio dialogue.

Perlawanan Paguyuban Petani Lahan Pantai (PPLP) Menolak Kebijakan Neoliberal di Pesisir Selatan Kulon Progo

Eka Zuni Lusi Astuti — Fri, 08 Nov 2024 00:00:00 +0700

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dan PT Jogja Magasa Iron mensosialisasikan rencana penambangan pasir besi kepada masyarakat pesisir selatan Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta pada pertengahan tahun 2006 silam. Petani lahan pantai menolak rencana penambangan tersebut karena penambangan akan merampas lahan pertanian mereka yang telah puluhan tahun menjadi sumber penghidupan. Penambangan juga akan merusak ekosistem pesisir. Pada tahun 2007, petani lahan pantai mendirikan Paguyuban Petani Lahan Pantai-Kulon Progo (PPLP-KP) untuk menghimpun kekuatan petani melawan rencana penambangan. PPLP-KP melakukan perlawanan terbuka (overt resistance) seperti berdemonstrasi, memasang poster-poster perlawanan di wilayah pesisir, berdoa secara masal (mujahadah), dan memboikot pilot proyek pabrik pasir besi di wilayah pesisir. Perlawanan tertutup (hidden transcript) juga dilakukan, seperti mengeksklusi warga pesisir yang mendukung rencana penambangan pasir besi. Pada tahun 2014, pemerintah menunda rencana penambangan tersebut tanpa kejelasan. Sampai saat ini, PPLP-KP tetap Bersatu menolak rencana penambangan dan semua aktivitas yang berpotensi merampas lahan pertaniannya. Perlawanan PPLP ini merupakan bentuk perlawanan terhadap ektraktivisme yang dilakukan oleh pemerintah dan sektor bisnis. Perlawanan tersebut merefleksikan premis kelima teori David Harvey dimana Accummulation by Dispossession yang mendorong perlawanan. Tulisan ini akan mendeskripsikan bagaimana PPLP-KP mempertahankan perlawanannya selama 18 tahun.

Strategi Komunikasi Humas Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Arum Kota Tegal Melalui Website LPK Arum

Endah Nindita Wiji Astuti — Fri, 08 Nov 2024 00:00:00 +0700

Guna memaksimalkan pelayanan publik berbasis website, penulis mengkaji Strategi Komunikasi Kehumasan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Arum Kota Tegal melalui Website LPK ARUM. Penulis menggunakan pendekatan penulisan deskriptif kualitatif dan wawancara, observasi, dan dokumentasi sebagai metode pengumpulan data dalam tulisan ini. Penelitian ini bertumpu pada Teori Komunikasi Informatif sebagai kerangka teorinya. Temuan penulis menunjukkan bahwa cara utama yang dilakukan Humas LPK Arum Kota Tegal dalam memberikan informasi kepada masyarakat adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi secara efektif, khususnya melalui website https://lpk-arum.com/, yang dikelola oleh Humas LPK Arum Kota Tegal. Kehumasan terus menjadi strategi pendukung Humas LPK Arum dalam penyebaran informasi kepada masyarakat luas dan media massa. Di LPK Arum, ketersediaan layanan online diyakini dapat memudahkan akses masyarakat terhadap berbagai informasi. Website tersebut memungkinkan kita mengakses dengan cepat berbagai informasi mengenai pelatihan kerja.

Analisis Yuridis Pengaturan Pemilikan Satuan Rumah Susun Bagi Warga Negara Asing Setelah Berlakunya UU No. 6 Tahun 2023

Endang Lestari, I Gusti Ayu Ketut Rachmi Handayani, Rachma Indriyani — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Terjadi perubahan pada aturan mengenai kepemilikan Rusun oleh warga negara asing. Pasal 9 UUPA menyebutkan pengertian kewarganegaraan atas tanah. Apakah konsep kewarganegaraan UUPA menginformasikan peraturan perundang-undangan yang telah direvisi yang menata tentang kemampuan WNA untuk memiliki Rusun, dan apakah pembatasan ini memberikan kejelasan hukum yang cukup? Riset ini bertujuan untuk menganalisis peraturan perundang-undangan mengenai kepemilikan Rusun oleh WNA pasca disahkannya UU 6 Th. 2023. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah peraturan perundang-undangan tersebut memberikan kejelasan hukum atau bertentangan dengan konsep kewarganegaraan UUPA. Pendekatan penelitian yang dipakai adalah yuridis normatif. Data sekunder dipakai. Jenis riset ini didasarkan pada studi hukum deskriptif. Analisis ini menemukan bahwa, pertama, WNA dapat memiliki Rusun sesuai dengan Pasal 144 dan 145 UU No. 6 Th. 2023. WNA kini secara sah dapat memiliki Rusun baik dalam Hak Pakai maupun Hak Guna Bangunan, menurut aturan baru ini. Kedua, belum ada kejelasan hukum norma hukum yang menata kepemilikan Rusun oleh WNA. Hal ini dikarenakan ketentuan tersebut bertentangan dengan Pasal 9 UUPA yang menyebutkan yang bisa mempunyai hubungan langsung dengan tanah secara utuh di Indonesia hanya WNI.

Pengaruh Perpustakaan Digital Terhadap Tingkat Minat Baca Masyarakat di Era Digitalisasi

Eqbal Alfanda, Fransiska Timoria Samosir — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah menjadi motor penggerak utama dalam membentuk peradaban manusia dalam era yang didominasi oleh inovasi dan kemajuan teknologi. Studi menunjukkan bahwa minat membaca di Indonesia rendah karena banyak orang di Indonesia lebih tertarik menghabiskan waktu dengan menonton TV atau mengoperasikan perangkat elektronik daripada membaca buku. Perpustakaan digital atau digital library telah muncul sebagai salah satu pilar utama dalam mendukung literasi modern di era di mana TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) sudah memperbaharui gaya kita dalam mengakses, menyimpan, dan berbagi informasi. Kemampuan literasi modern sangat penting untuk keterampilan abad ini. Tujuan: Tujuan dilakuaknnya penelitian ini untuk mengevaluasi bagaimana pengaruh perpustakaan digital terhadapa tingkat baca masyarakat pada era digitalisasi. Metode: Penelitian ini menggunakan metode Systemic Literatur Review (SLR). Data yang diperoleh dalam penelitian bersumber dari situs dengan membatasi jumlah sebanyak 200 artikel dari tahun 2019 sampai 2024. Hasil: Hasil didapatkan 34 artikel yang memenuhi kriteria penelitian. Kemudian disaring berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi terpilih 4 artikel. Dari 4 artikel tersebut akan dilakukan QA dengan 3 kriteria kemudian dilanjutkan proses review. Kesimpulan: Dari 4 artikel tang telah dipilih dan dianalisis dapat disimpulakan bahwa perpustakaan digital memilik dampak positif pada minat membaca dan keterampilan literasi.

Peran Perempuan dalam Kepemimpinan di Ruang Redaksi Media Lokal (Studi Pada Radio Kalimaya Bhaskara FM Malang)

Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Dunia jurnalistik mengalami transformasi siginifikan di era konvergensi media terutama dalam struktur ruang redaksi. Konvergensi media mencakup lebih dari sekadar perubahan teknologi, telah mengubah interaksi antara teknologi, sektor pasar, genre, dan konsumen. Fenomena tersebut tidak hanya terbetas pada peralihan teknologi namun dalam kajian ini juga berdampak pada kontribusi seorang perempuan dalam sebuah ruang redaksi serta peran dan pengaruhnya dalam segala aspek di ruang redaksi. Stigma yang melekat pada industri media adalah merupakan ruang maskulin sehingga pimpinan media identik dengan sosok laki-laki. Namun, dengan konvergensi media dan perkembangan teknologi digital memberikan kesempatan baru sekaligus tantangan bagi perempuan dalam mencapai dan mempertahankan posisi kepemimpinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisis peran perempuan dalam kepemimpinan di ruang redaksi media lokal pasca konvergensi media, seperti yang dilakukan oleh radio Kalimaya Bhaskara FM. Menggunakan pendekatan kualitatif dan studi kasus pada radio Kalimaya Bhaskara FM. Penelitian ini mengidentifikasi dampak kepemimpinan perempuan di ruang redaksi radio, serta tantangan-tantangan yang dihadapi oleh manajemen untuk terus bertahan dan beradaptasi.

Analisis Terjemahan Lagu “Champagne Problems” dan “Mad Woman” oleh Taylor Swift Pada Channel Youtube “Indolirik”

Hanna Umi Nuraini, Enggar Mulyajati — Fri, 08 Nov 2024 00:00:00 +0700

Penelitian ini mengkaji perihal lirik lagu “Champagne Problems” dan “Mad Woman” yang dihasilkan oleh channel youtube “Indolirik” yang saat ini mempunyai lebih dari 2 juta pengikut. Kedua lagu tersebut dinyanyikan oleh Taylor Swift, permasalahan utamanya yakni ditemui beberapa hasil terjemahan “Indolirik” yang kurang sesuai dalam menyampaikan makna yang berada dalam lirik tersebut. Hal ini dikarenakan di beberapa bagian lagu milik Taylor Swift terdapat sebuah ungkapan yang dalam kata, frasa, serta kalimat memiliki makna ganda. Maka dari itu, tujuan penelitian adalah menentukan metode dan teknik penerjemahan yang akurat dan sesuai agar istilah atau ungkapan tersebut menghasilkan sebuah terjemahan yang lebih berterima. Metode penelitian yang digunakan ialah deskriptif kualitatif dengan menyajikan sebuah analisa hasil penerjemahan terhadap hasil penerjemahan channel youtube “Indolirik”, kemudian penulis akan membandingkan hasil terjemahannya dengan dua metode penerjemahan yakni idiomatis dan komunikatif. Analisis ini menghasilkan adanya kesalahan atau kurang tepatnya penerjemahan pada tingkat kata, frasa, serta kalimat yang dihasilkan pada channel youtube “Indolirik”, setelah diterapkannya metode dan teknik penerjemahan yang sesuai. Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis yakni penerjemahan yang dihasilkan channel youtube “Indolirik” cukup mendekati kepada penerjemahan yang berterima dan wajar, maka dari itu penulis tetap memberikan penerjemahan yang baik dan benar, lalu disertakan dengan penjelasannya.

Pengaturan Ethnomedicine dalam Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesia No 17 Tahun 2023

I Gede Eka Agung Agastya Punia — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Ethnomedicine merupakan sebuah studi praktik medis tradisional yang memiliki hubungan dengan interpretasi dari budaya kesehatan, penyakit dan juga membahas proses pencarian perawatan kesehatan dan praktik penyembuhan. Minat penelitian dan kegiatan di bidang Ethnomedicine telah meningkat pesat dalam dekade terakhir. Sejak awal disiplin, penelitian ilmiah di Ethnomedicine telah memberikan kontribusi penting untuk memahami subsisten tradisional, pengetahuan medis dan praktek. Di Indonesia, penggunaan tanaman dalam menjaga kesehatan sudah lama dilakukan sejalan dengan perkembangan peradaban. Sebagai contohnya adalah penggunaan jamu dalam mengobati penyakit yang sudah dilakukan sejak lama oleh masyarakat Indonesia. Selain pemanfaatan pertumbuhan beberapa pelayanan medis tradisional juga terbukti secara penelitian ilmiah dapat memberikan manfaat kepada kesehatan manusia. Oleh karena itu pemerintah Indonesia membuat legalitas mengenai praktik Ethnomedicine di Indonesia Peraturan mengenai Ethnomedicine diatur dalam Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2023 dimulai dari bab V mengenai Upaya kesehatan dimana pasal 159 mengatur tentang praktik ethnomedicine, Pasal 161 mengatur tentang persyaratan praktisi Ethnomedicine, serta pasal 193 mengatur tentang pengaturan sumber daya

Strategi Promosi Perpustaakan dalam Meningkatakan Minat Kunjung di Perpustakaan SMP Negeri 1 Boyolali

Indah Lestari Wulan Aji, Indah Wijaya Antasari — Fri, 08 Nov 2024 00:00:00 +0700

Perpustakaan sekolah memiliki peran penting dalam mendukung pembelajaran siswa, namun saat ini banyak yang mengabaikan keberadaannya. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi promosi perpustakaan di SMP Negeri 1 Boyolali. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengambilan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi promosi yang diterapkan berhasil meningkatkan minat kunjung ke perpustakaan melalui penerapan bauran pemasaran 4P (Price, Product, Place, dan Promotion). Strategi ini mencakup penyesuaian layanan, peningkatan kualitas dan variasi produk perpustakaan, pemilihan lokasi yang strategis di sekolah, serta promosi aktif melalui berbagai media. Artikel ini memberikan gambaran tentang pentingnya perpustakaan di lingkungan sekolah dan strategi efektif untuk meningkatkan minat kunjung, yang pada akhirnya mendukung proses pembelajaran siswa secara keseluruhan.

Analisis Efektivitas Pemanfaatan Media Sosial Facebook sebagai Sarana Promosi di Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Batanghari Berdasarkan Engagement Rate By Post

Intan MonalizaYorfa, Diana Maulida Zakiah — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Penyebaran informasi perpustakaan telah berubah menjadi virtual melalui media sosial berkat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat efektivitas pemanfaatan media social Facebook sebagai sarana promosi Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Batanghari berdasarkan Engagement Rate by Post. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Data yang digunakan menggunakan data insight postingan akun Facebook dari 2 Agustus 2023 sampai 9 April 2024. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui survei untuk mengamati akun Facebook Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Batanghari. Selanjutnya data dianalisis menggunakan persamaan engagement rate by post dari Mackenzie Taylor, Kemudian untuk menginterpretasikan kualitas engagement rate, menggunakan klasifikasi engagement rate value yang diambil dari artikel karangan M. Leander. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas nilai rata-rata engagement rate media social Facebook sebagai sarana promosi berada pada level average/ rata-rata. Fakta ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata engagement rate keseluruhan postingan dari 2 Agustus 2023 sampai 9 April 2024, yaitu, 0,73 % untuk postingan tipe image dan 0,72 % postingan tipe video.

Tata Kelola Media Sosial Dalam Penyebaran Informasi dan Peningkatan Partisipasi Masyarakat di Desa Gudang Desa Gudang Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang

Jovanscha Qisty Adinda FA, Selvi Centia, Zhahirah Indrawati Zainuddin — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Media sosial berperan penting dalam menyebarkan informasi dan meningkatkan partisipasi
masyarakat di tingkat lokal, seperti di Desa Gudang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten
Sumedang. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki tata kelola media sosial dalam konteks
pedesaan dan bagaimana tata kelola media sosial berdampak pada penyebaran informasi dan
partisipasi masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif
deskriptif dengan menggunakan wawancara mendalam dan observasi partisipan sebagai teknik
pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata kelola media sosial di Desa
Gudang memberikan dampak positif dalam meningkatkan akses masyarakat terhadap
informasi. Beberapa kelompok masyarakat di desa ini aktif menggunakan platform media sosial
untuk berbagi informasi tentang kegiatan sosial, pembangunan, dan kebijakan lokal. Namun,
beberapa tantangan terkait tata kelola media sosial juga teridentifikasi, seperti kurangnya
literasi digital di kalangan sebagian masyarakat dan potensi penyebaran informasi yang tidak
akurat atau berbahaya. Oleh karena itu, diperlukan upaya peningkatan literasi digital dan
regulasi yang mendukung penggunaan media sosial yang bertanggung jawab di tingkat desa.
Studi ini memberikan pemahaman lebih dalam mengenai konteks lokal, khususnya peran tata
kelola media sosial di Desa Gudang. Makna dari penelitian ini adalah dengan
mempertimbangkan aspek keberlanjutan literasi digital dan pengelolaan informasi, kebijakan
yang bertujuan untuk meningkatkan kegunaan media sosial dalam mendukung penyebaran
informasi dan partisipasi masyarakat di tingkat desa berpotensi memberikan landasan bagi
pengembangan program.

Popularitas UKM - Eco Print Sebagai Upaya Peningkatan Kemandirian Ekonomi Masyarakat dan Penciptaan Keseimbangan Lingkungan

Firman Karim, Siti Samsiyah — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Pelestarian lingkungan menjadi tema utama saat ini dalam pembangunan di semua sektor. Kerusakan alam yang semakin mengkhawatirkan mengancam seluruh komponen kehidupan. Penelitian dengan tema Popularitas UKM - Eco Print Sebagai Upaya Peningkatan Kemandirian Ekonomi Masyarakat dan Penciptaan Keseimbangan Lingkungan, bertujuan untuk mendeskripsikan semakin populernya eco print di lingkup ukm yg bergerak di sektor tekstil. Masyarakat mulai menyadari kerusakan lingkungan yang semakin parah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, data primer dari interview dengan beberapa ukm yang bergerak di sektor eco print. Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber tercetak dan elektronik yang membahas mengenai manajemen, kebijakan dan implementasi berbagai aspek yang berkaitan dengan eco - print serta dampaknya yang positif bagi lingkungan. Dari data yang dihimpun, diklasifikasikan dan diolah menghasilkan temuan bahwa popularitas eco print pada sektor tekstil diminati oleh ukm selain bahan baku bisa diperoleh di lingkungannya juga limbah pewarnaan tekstil ini tidak merusak lingkungan. Dengan teknik pewarnaan dan cetak eco print memiliki karakter kuat pada motif kain dan hasil produksi di tiap daerah dapat beragam. Dengan peningkatan ketrampilan cetak dan pewarnaan yang intens maka produksi kain eco print dapat menciptakan kemandirian ekonomi di masyarakat.

Transformasi Praktik Pengelolaan Arsip Dinamis melalui Aplikasi Srikandi Dinas Perpustakaan dan Arsip Purworejo: Studi Kualitatif Efek Impelentasi pada Efesiensi dan Persepsi Pengguna

Masrurotul Fadilah, Purwanto Putra — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Arsip dinamis adalah jenis arsip yang masih aktif digunakan dalam kegiatan operasional sehari hari di lembaga atau organisasi. Arsip ini mencakup dokumen yang masih sering diakses, diubah, atau diperbarui karena relevansinya dengan proses bisnis atau tugas tugas yang sedang berjalan. Untuk memaksimalkan dalam pengelolaan maka dibutuhkan sebuah alat guma untuk mempermudah pekerjaan para pegawai dan alat bantu ini bernama aplikasi SRIKANDI.Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak implementasi dan persepsi pengguna aplikasi SRIKANDI (Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi) terhadap esisensi, keamanan, dan aksesibilitas pengelolaan arsip dinamis di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Purworejo. Metodologi penelitian melibatkan teknik wawancara dengan penggunaan utama aplikasi, observasi langsung terhadap proses pengelolaan arsip, dan analisis dokumen terkait kebijakan dan prosedur kearsipan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan aplikasi SRIKANDI secara signifikan meningkatkan efisiensi operasional melalui otomasisasi proses dan penggurangan pengunaaan kertas, memperkuat keamanan data dengan fitur control yang bagus, serta meningkatkan aksesibilitas arsip melalui fitur pencarian dan akses online. Temuan ini memberikan kontribusi penting bagi pengembangan system kearsipan digital dan pemahaman mengenai implementasi teknologi dalam manajemen informasi di organisasi.

Pemanfaatan Pojok Baca dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa Kelas I SD AL-FALAH: Suatu Penelitian Deskriptif Kualitatif

Mela Melawati, Ursa Agniya — Fri, 08 Nov 2024 00:00:00 +0700

Literasi membaca di sekolah merupakan kegiatan yang sangat lah penting untuk membantu perkembangan peserta didik dalam menumbuhkan minat baca. Minat baca merupakan suatu keinginan yang kuat dengan disertai usaha untuk mendapat dan membaca bahan bacaan baik atas kesadaran sendiri maupun dorongan dari luar (Falah & Adhela, 2022). Faktor konvensional dan non konvensional mempengaruhi minat baca. Pojok baca merupakan pemanfaatan sudut ruangan di sekolah yang berfungsi sebagai sarana untuk menambah ilmu dan sarana rekreasi bagi para siswa. Pelaksanaan program pojok baca ini dapat menumbuhkan minat siswa untuk lebih gemar membaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan pojok baca dalam meningkatkan minat baca siswa kelas 1 di SD AL-FALAH. Dalam pelaksanaannya penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Selain metode deskriptif kualitatif digunakan juga metode penelitian kepustakaan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik melihat langsung atau observasi dan wawancara. Dari hasil penelitian menujukan bahwa pemanfaatan pojok baca memiliki peran penting dalam meningkatkan minat baca siswa kelas 1 di SD AL-FALAH. Upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam pemanfaatan pojok baca dilakukan melalui tiga hal, diantaranya melakukan GLS selama 15 menit, memanfaatkan buku yang ada di pojok baca sebagai sumber referensi dari tugas-tugas yang diberikan oleh guru dan untuk mengisi waktu luang siswa.

Pengimplementasian Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (SRIKANDI) Pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Pandeglang

Muhamad Suepa — Fri, 08 Nov 2024 00:00:00 +0700

Sebagai Lembaga Kearsipan Nasional (LKN), ANRI berwenang menetapkan kebijakan hukum dan peraturan sesuai tugas dan tanggung jawabnya di bidang kearsipan sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk aturan penyelenggaraan dinamika terpadu. Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (SRIKANDI). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pegimplementasi aplikasi srikandi pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Pandeglang. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sedangkan fokus penelitian ini adalah pada teori faktor keberhasilan inovasi menurut Masak, Matthew dan Irwin Ningtias (2018). Penelitian ini menunjukkan bahwa penerpan aplikasi SRIKANDI dapat melakukan Langkah-langkah pengelolaan arsip mulai dari pembuatan, pendistribusian, penggunaan,pemeliharaan, dan pemusnahan. Namun masih belum dapat melakukan penghapusan yaitu.e.pemusnahan atau pemindahan ke arsip permanen, karena aplikasi ini masih dalam arsip.tahap pengembangan. Namun, aplikasi ini stabil dan seluruh bagian internal organisasi dikerahkan secara besar-besaran.Selain itu, penerapan Pengimplentasian Aplikasi SRIKANDI didukung oleh kondisi internal organisasi. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis penulis terhadap cara penerapan kebijakan SRIKANDI yang positif menunjukkan bahwa isi kebijakan telah dilaksanakan dengan baik, meliputi manfaat, keuntungan, laju perubahan, tempat pengambilan keputusan, program.pelaksanaan, sumber daya dan lingkungan pelaksanaan mendukung pelaksanaan SRIKANDI.

Praktik dan Tantangan dalam Pengelolaan Arsip Penelitian: Kasus Fakultas ABC Universitas XYZ

Nisa Khaerani Mulia — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Dalam melaksanakan penyelenggaraan penelitian yang merupakan salah satu kewajibannya, Fakultas ABC Universitas XYZ harus melakukan pengelolaan arsip penelitian agar arsip tersebut dapat menjadi sumber bahan bukti dan informasi untuk menjamin akuntabilitas dan reputasi di bidang penelitian. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan arsip penelitian yang tercipta, praktik, beserta kendala dan tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan arsip penelitian di Fakultas ABC. Studi dilakukan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif melalui suatu studi kasus. Data dan informasi dikumpulkan melalui observasi partisipasi, wawancara, serta studi dokumen. Studi ini menemukan bahwa Fakultas ABC menciptakan arsip penelitian berupa proposal penelitian, data penelitian, laporan penelitian, sertifikat hak cipta, dan naskah dinas terkait kegiatan penelitian. Praktik pengelolaan arsip penelitian di Fakultas ABC terdiri dari penciptaan, pemeliharaan, penggunaan, dan penyusutan arsip. Kendala dan tantangan dalam pengelolaan arsip penelitian di Fakultas ABC berkaitan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, serta kebijakan dan komitmen manajemen Fakultas ABC. Temuan penelitian ini diperkirakan dapat mengarahkan Fakultas ABC untuk merumuskan kebijakan dan meningkatkan komitmen manajemen dalam pengelolaan arsip penelitian, mengisi gap dalam penelitian pengelolaan arsip yang berkaitan dengan pengelolaan arsip penelitian dan pengelolaan arsip perguruan tinggi, serta dapat menjadi pembelajaran bagi fakultas atau perguruan tinggi lain.

Peran Litbang dalam Pengambilan Kebijakan Strategis dan Pemecahan Masalah di Kota Bandung

Novie Indrawati Sagita, Selvi Centia, Agus Taryana, Nurul Asiah — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Riset ini didasari sentralnya peran Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) dalam mengakselerasi pembangunan dan kinerja penyelenggaraan pemerintah yang mana litbang berperan dalam mendukung kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi. Sebagai salah satu kota metropolitan, Kota Bandung memerlukan badan penelitian dan pembangunan dalam mengatasi berbagai problamatika kompleks dan multidimiensi dalam penyelenggaraan urusan pemerintah daerahnya. Berkontradiktif dengan itu, badan Litbang Kota Bandung masih dianggap belum optimal menjadi solusi pemecahan permasalahan Kota Bandung. Tujuan riset ini mencorong terciptanya penguatan bagi badan Litbang, khususnya akselerasi output penelitian litbang dalam merumuskan strategi kebijakan dan prioritas utama program Kota Bandung secara cermat, terpadu, serta berkelanjutan. Dalam riset ini metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, Focussed Group Discussion (FGD), dan studi literatur. Sedangkan analisis menggunakan pendekatan analisa kebijakan dan penelitian kualitatif deskriptif. Hasil riset menunjukan bahwa Litbang Kota Bandung mengalami kendala dalam menemukan invensi, menciptakan inovasi, mengembangkan potensi pendayagunaannya, dan menumbuhkan kemajuan IPTEK. Kendala tersebut diantaranya Program riset belum didasarkan pada permintaan dan kebutuhan pengguna. kurangnya tindak lanjut terhadap produk risert Litbang, kurangnya produk Litbang yang inovatif dan berdaya saing, terbatasanya SDM & anggaran, perlunya penguatan komitmen, dan kurangnya publikasi hasil Litbang. Sehingga diperlukan adanya penataan pengorganisasian dan mekanisme kerja organisasi Litbang, akselerasi kapasitas sumberdaya Litbang, Penyusunan RIPP yang sinergis dan berkesinambungan, penyusunan dan penerapan SOP keLitbangan, dorongan intensitas Publikasi ilmiah keLitbangan, serta mendorong kerjasama yang distruktif untuk penguatan kapasitas kelembagaan Libtang Kota Bandung.

Peran Pemuda dalam Pelestarian Alat Musik Kompang di Riau

Puja Debi Yanti — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Penelitian ini bertujuan untuk memahami peran pemuda dalam pelestarian alat musik kompang di Dumai, Riau. Metode penelitian melibatkan wawancara mendalam dan pengumpulan data melalui observasi di SMKN 2 Dumai. Temuan menunjukkan bahwa pemuda memiliki pemahaman yang berbeda tentang kompang, dengan sebagian besar dari mereka melihatnya sebagai simbol identitas budaya Melayu. Motivasi mereka untuk berpartisipasi dipengaruhi oleh kebanggaan budaya dan pengakuan dari festival. Hambatan yang dihadapi meliputi kurangnya akses pelatihan berkualitas dan keterbatasan fasilitas. Sekolah memainkan peran penting dalam menyediakan ruang pelestarian melalui program ekstrakurikuler. Peluang yang diidentifikasi termasuk pelatihan terstruktur, festival budaya, dan dukungan teknologi digital. Kolaborasi keluarga dan kampanye di sekolah direkomendasikan sebagai cara meningkatkan minat pemuda dalam melestarikan kompang. Implikasi dari penelitian ini mengarah pada perlunya peningkatan program pendidikan budaya di sekolah serta dukungan pemerintah untuk program pelatihan dan fasilitas yang lebih baik.

Dari Pendirian Hingga Fase Awal Kemunduran: Bibliotheek Dan Inventaris Arsip-Arsip Koninklijk Bataviaasch Genootschap Van Kunsten en Wetenschappen, 1778-1820

Purwanto Putra — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Penelitian ini membahas sejarah dan dinamika lembaga Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (KBGKW) tercatat pernah berdiri pada tahun 1778 di Batavia, lembaga ini merupakan cikal bakal dari Perpustakaan dan Museum Nasional Indonesia. Arsip KBGKW yang disimpan di Arsip Nasional Republik Indonesia menjadi sumber utama penelitian ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah yang terdiri dari empat langkah: heuristik, kritik eksternal dan internal, interpretasi, serta historiografi. Dari hasil kajian ini diupayakan untuk mengungkap pentingnya KBGKW dalam mempromosikan ilmu pengetahuan dan budaya di Hindia Belanda, serta peran perpustakaannya yang didirikan bersamaan dengan KBGKW pada tahun 1778. Temuan penelitian menunjukkan bahwa KBGKW berfungsi sebagai pusat pengumpulan dan diseminasi pengetahuan yang melibatkan berbagai bidang seperti sejarah, arkeologi, linguistik, dan ilmu alam. Meski mengalami kemunduran dan perubahan status selama masa pendudukan Jepang dan masa-masa setelahnya, perpustakaan KBGKW tetap menjadi institusi penting dalam menjaga dan melestarikan koleksi dokumentasi berharga. Penelitian ini memberikan perspektif baru dalam kajian sejarah kelembagaan dan menunjukkan relevansi arsip KBGKW bagi studi sejarah dan ilmu sosial di Indonesia.

Customer Engagement PT. KAI melalui akun Instagram @KAI121_

Rahmad Hidayat — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi customer engagement yang dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) melalui akun Instagram resmi, @KAI121_. Instagram digunakan sebagai platform untuk membangun interaksi dengan pengguna, mempromosikan layanan, dan memperkuat hubungan dengan pelanggan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, yang melibatkan observasi terhadap konten yang diposting serta analisis terhadap respons pengguna. Data dikumpulkan dari Maret hingga Mei 2023, dan hasil penelitian menunjukkan bahwa konten visual dan teks yang membangkitkan emosi positif dan informatif memiliki dampak positif terhadap keterlibatan pengguna. Hasil ini memberikan wawasan penting bagi perusahaan untuk mengembangkan strategi komunikasi yang lebih efektif di platform media sosial.

Pelayanan Publik Berbasis Inovasi (E-Government) melalui Sistem Pelayanan Informasi Terpadu (SIPITER) dalam Menghadapi Revolusi Society 5.0 di Kabupaten Cirebon

Rakhmat Hardiyansyah — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Penelitian ini bertujuan guna mengeksplorasi bagaimanakah pelayanan publik berwujud inovasi E-Government, khususnya lewat Sistem Pelayanan Informasi Terpadu (SIPITER), bisa menyambut tantangan revolusi Society 5.0 di Kabupaten Cirebon. Metode yang dipakai yakni deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data lewat observasi, wawancara, dan dokumentasi. Studi ini dilangsungkan di Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kabupaten Cirebon, dan seluruh informan merupakan pegawai dari dinas tersebut. Studi ini menyarankan beberapa langkah teruntuk pemerintah pada penerapan inovasi pelayanan publik berwujud e-government lewat SIPITER di Kabupaten Cirebon, ditengah lain: memakai SDM aparatur pada pengelolaan E-Government, memberikan tugas yang jelas kepada pegawai guna pengelolaan dana E-Government, juga memakai kekuatan Kabupaten Cirebon yang menyimpan SDM kompeten sesuai bidangnya guna meningkatkan pengetahuan mengenai Smart Governance. Selain itu, terdapat 82 aplikasi layanan publik dan 56 layanan pemerintahan yang mendukung inisiatif Smart City di Kabupaten Cirebon, dengan adanya Command Center selaku pusat kendali teknologi informasi yang juga berpotensi menjadi destinasi wisata edukasi.

Analysis of Characteristics and Meanings of Slang Found in Netflix Reality Show “The Circle”

Rana Nadiyah Adwinda, Pratama Irwin Talenta — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik dan arti slang yang terdapat dalam reality show berjudul “The Circle” di Netflix. Analisis karakteristik dan arti slang merupakan salah satu masalah yang dihadapi penerjemah karena adanya perbedaan makna. Data diperoleh dari naskah reality show berjudul “The Circle” di Netflix. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi karakteristik dan arti slang yang diujarkan di bahasa sumber. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori menurut temuan Allan dan Burridge (2006), yang mengemukakan bahwa bentuk-bentuk slang atau bahasa gaul yang terlihat di media sosial sangat beragam, kreatif, dan dinamis, sehingga terbagi menjadi 5 karakteristik yaitu, Fresh and Creative, Flippant, Imitative, Acronyms, dan Clipping. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah slang banyak ditemukan dalam serial televisi, namun kebanyakan dalam situasi informal.

Efektivitas Organisasi dalam Pelayanan Anak Didik Pemasyarakatan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bengkulu

Ranap Simanungkalit, Benny Sigiro — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Kondisi anak yang berhadapan dengan hukum masih menjadi perhatian khusus pemerintah karena masih ditemukannya kasus kelebihan masa penahanan, layanan makanan dan kesehatan yang buruk, serta pendampingan hukum yang minim. Sebagai organisasi pemerintah yang menangani anak yang berhadapan dengan hukum, Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) dituntut untuk memiliki efektivitas organisasi dalam melakukan pelayanan kepada anak didik pemasyarakatan (Andikpas) melalui proses pembinaan dan pemenuhan hak anak setiap tahunnya. Pelayanan Andikpas menjadi tugas pokok dan fungsi organisasi LPKA Kelas II Bengkulu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas organisasi dalam pelayanan Andikpas di LPKA Kelas II Bengkulu. LPKA perlu dilihat efektivitas organisasinya berdasarkan indikator pencapaian tujuan, integrasi, dan adaptasi. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2024. Metode yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah wawancara, observasi dan dokumentasi melalui buku, dokumen laporan kinerja, laporan survei, internet, peraturan perundang-undangan, dan sumber kepustakaan lainnya. Hasil penelitian menunjukkan LPKA Kelas II Bengkulu mampu mencapai tujuan-tujuannya, mampu berintegrasi dengan berbagai mitra, dan mampu melakukan adaptasi atau inovasi dalam pelayanan Andikpas.Hal ini menunjukkan bahwa LPKA Kelas II Bengkulu sudah efektif, namun masih perlu ditingkatkan lagi efektivitas organisasinya dalam melaksanakan pelayanan Andikpas.

Desain Institusional Badan Penghubung Daerah sebagai Liaison Office Pemerintah Daerah yang Fungsional

Ray Ferza — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Badan Penghubung Daerah (BPD) berperan penting sebagai perantara antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat, dengan fungsi institusional yang terefleksikan dalam dimensi sosial-politik, dan ekonomi namun eksistensi BPD di Jakarta masih belum optimal. BPD seringkali hanya berfokus pada tugas administratif dan memandang sebelah mata peran fasilitator ekonomi serta mitigator kondusivitas social-politik pusat-daerah. Studi ini bertujuan untuk menjawab dua pertanyaan utama: perkembangan lanskap perekonomian dan sosial politik saat ini serta desain institusional ideal BPD sebagai liaison office yang fungsional. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, penelitian ini mengumpulkan data primer melalui wawancara dan data sekunder dari studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desain institusional BPD yang ideal mencakup stuktur eselonering yang adaptif dan orientasi kelembagaan yang menitikberatkan fungsi. Hal ini dapat diwujudkan melalui peningkatan status eselonering, perampingan birokrasi, dan penguatan fungsi dengan penempatan pejabat fungsional yang relevan. Implementasi struktur ini diharapkan dapat mengoptimalkan peran BPD dalam memfasilitasi pembangunan daerah yang lebih merata dan sinergis dengan kebijakan nasional, serta mengatasi berbagai patologi birokrasi yang ada saat ini.

Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Dinas Perpustakaan Kabupaten Klungkung pada Era Society 5.0

Richard Togaranta Ginting, Sang Ayu Nyoman Pujiati, Agus Aditya Wiguna — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan⁠ transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial di Dinas Perpustakaan Kabupaten Klungkung pada era society 5.0. Perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan perpustakaan yang memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan potensinya dengan melihat keragaman budaya, kemauan untuk menerima perubahan, serta menawarkan kesempatan berusaha, melindungi dan memperjuangkan budaya dan hak asasi manusia. Tulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dimana pengumpulan data melalui studi literatur dan bahan bacaan terkait, serta melakukan observasi dan dokumentasi. Tulisan ini menjelaskan bahwa program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial bertujuan memperkuat peran perpustakaan umum dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga kemampuan literasi meningkat yang berujung peningkatan kreativitas masyarakat dan menipiskan kesenjangan akses informasi.

Kode Etik Public Relations dalam Climate Change Communication: Tinjauan Literatur Sistematis

Riezka Khairunnisa, Naomi Amadea Tumbelaka, Irwansyah — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Perubahan iklim merupakan isu prioritas PBB dan masuk dalam 17 Target Sustainable Development Goals (SDG) PBB. IPRA (International Public Relations Association) sebagai pemimpin komunikasi perubahan iklim dari SDG 13 memiliki tanggung jawab meningkatkan kesadaran publik akan perubahan iklim dan upaya menghentikannya. IPRA menggunakan pedoman dari pasal kode etik IPRA dan mengimplementasikannya dalam komunikasi perubahan iklim. Ketika kode etik ini sangat penting untuk diterapkan dalam climate change communication, literatur terkait apakah praktisi PR saat ini sudah menggunakan kode etik tersebut, masih sangat kurang. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan penerapan kode etik dalam climate change communication dalam industri PR dan membandingkan studi yang telah dipublikasikan dalam konteks global. Penelitian ini menggunakan metode systematic literature review standar PRISMA 2020, yaitu: 1) pertanyaan penelitian; 2) kriteria kelayakan dan sumber informasi; 3) strategi pencarian; 4) proses pemilihan literatur; dan 5) koding dan sintesis data. Dari analisis data yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penelitian mengenai Kode Etik PR masih terfokus di negara Amerika Serikat, artikel mengenai topik ini semakin berkurang dari tahun ke tahun dan tidak ditemukan artikel yang membahas Kode Etik PR yang berkaitan dengan climate change communication. Kedepannya diharapkan semakin banyak penelitian mengenai PR terutama berkaitan dengan Kode Etik PR dan climate change communication.

Pemanfaatan Aplikasi Srikandi terhadap Pengelolaan Arsip Dinamis dalam rangka Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di Direktorat Standardisasi Pangan Olahan Badan Pengawas Obat dan Makanan

Risa Fatima Kartiana, Sri Indrahti — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini, pemanfaatan teknologi dalam tata kelola pemerintah merupakan hal yang menjadi suatu keharusan dan tidak lagi menjadi sebuah pilihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membahas pemanfaatan Aplikasi Srikandi terhadap pengelolaan arsip dinamis dalam rangka penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) guna mewujudkan good governance. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan tiga metode yaitu observasi partisipatif, wawancara, dan studi pustaka. Dapat disimpulkan bahwa Aplikasi Srikandi telah mampu menjadi pendukung kegiatan pemerintahan dalam administrasi pemerintah terhadap pengelolaan kearsipan. Berbagai aspek telah dilakukan untuk mewujudkan good governance dalam rangka menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya. Namun demikian masih terdapat kendala yang dirasakan berupa lambannya akses aplikasi yang terjadi secara repetitif, ketidaklengkapan fungsi fitur pengamanan naskah pada aplikasi dalam pengelolaan arsip vital. Berbagai saran telah disampaikan agar dapat memberikan usulan penambahan dan memperhatikan keamanan server, memberikan informasi atau pelaporan dalam rangka transparansi informasi kepada user, serta memberikan penambahan standar keamanan berupa enkripsi password terhadap naskah yang bersifat terbatas/rahasia mulai dari penciptaan hingga pemindahan arsip.

Keberlanjutan Program Pengembangan Arsip Dengan Konsep “Green Archive”

Siti Samsiyah — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Penelitian dengan tema Keberlanjutan Program Pengembangan Arsip Dengan Konsep “Green Archive” bertujuan untuk mendeskripsikan program kearsipan yang ramah lingkungan/green archive, utamanya pada pusat arsip serta perangkat lunaknya. Penelitian dekriptif kualitatif ini menghimpun data primer berupa interview dengan arsiparis, perancang konstruksi, teknisi pemelihara gedung pusat arsip. Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber tercetak dan elektronik yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Ruang lingkup penelitian adalah gedung pusat arsip yang berada di lokasi Tangerang Selatan, Banten. Setelah data terkumpul , diklasifikasikan, ditabulasi serta diolah hasilnya menunjukkan bangunan gedung pusat arsip di lingkup Tangerang Selatan belum mengarah ke konsep green archive, artinya program pengembangan kearsipan saat ini belum berjalan realitasnya bangunan gedung pusat arsip bertingkat dengan mayoritas memperlihatkan penggunaan kaca, pemeliharaan manuskrip arsip dengan bahan kimia keras yang menimbulkan kerusakan lingkungan, penggunaan ac, lampu 24 jam, penggunaan sarana dan prasarana perangkat kearsipan belum menerapkan penggunaan bahan daur ulang namun tetap terstandarisasi sesuai konsep kearsipan. Kondisi ini bertahap perlu diarahkan dengan penerapan konsep green archive yakni pemanfaatan bahan bangunan gedung yang ramah lingkungan, sirkulasi udara yang alami, pemeliharaan manuskrip arsip tidak menggunakan bahan kimia yang dapat merusak lingkungan. Demikian pula diperlukan pengkajian yang lebih mendalam penggunaan sarana dan prasarana perangkat kearsipan dari bahan daur ulang namun tetap terstandarisasi sesui prosedur, kaidah dan konsep kearsipan.

Studi Pengelolaan Arsip Vital di Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian

Sri Widiyanti, Ismaya — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Arsip vital merupakan catatan atau dokumen yang sangat penting bagi kelangsungan hidup dan operasional sebuah organisasi atau institusi. Arsip vital berisi informasi krusial yang tidak dapat digantikan jika hilang atau rusak. Oleh karena itu, pengelolaan arsip vital menjadi sangat penting untuk memastikan keamanan, kelengkapan, dan akses yang tepat terhadap arsip-arsip tersebut. Pengelolaan arsip vital meliputi proses identifikasi, perlindungan, penyimpanan, dan pemulihan arsip vital dalam kondisi darurat atau bencana. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Kearsipan Lingkup Kementerian Pertanian, bahwa “kebijakan yang terkait dengan program arsip vital ditetapkan oleh Menteri Pertanian” serta “Penangungjawab program arsip vital pada Unit Pengolah Kementerian Pertanian adalah: a) Pimpinan Unit Kerja Eselon II pada Satuan Kerja Kantor Pusat; dan b) Pimpinan Unit Kerja Eselon II dan Eselon III pada Satuan Kerja di UPT/Instansi Vertikal. Bersumber dari hasil pengawasan internal kearsipan Tahun 2021 di Kementerian Pertanian menunjukkan bahwa Biro Keuangan dan Barang Milik Negara dari aspek pemeliharaan mendapatkan nilai 1.270 dengan pemenuhan nilai standard 2.200. Penulis tertarik untuk membahas bagaimana pengelolaan dan pelindungan serta pengamanan akses arsip vital pada Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Sekretariat Jenderal Kementerian Partanian. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metodologi kualitatif yang bersifat eksploratif, dengan metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam (indepth interview), studi dokumen dan refrensi serta pengamatan langsung (observasi partisipasi). Hasil penelitian dan pembahasan pada pengelolaan dan pelindungan serta pengamanan akses arsip vital pada Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian sudah cukup baik.

Pengaruh Kebiasaan Bermain Game Online Terhadap Minat Baca Siswa Kelas VI di SD Kerdonmiri I Rongkop

Suharyoto, Resty Jayanti Fakhlina — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Maraknya permainan-permainan game online oleh anak-anak sekolah dasar, menjadikan game online lebih diminati dari pada membaca buku. Dengan demikian, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh game online terhadap minat baca siswa kelas VI di SD Kerdonmiri I Rongkop. Metode penelitian kuantitatif digunakan pada penelitian ini, dengan pendekatan deskriptif. Peneliti menjadikan seluruh siswa kelas VI dengan jumlah 16 siswa sebagai populasi. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner untuk mengetahui kebiasaan bermain game online dan minat baca siswa. Selain itu peneliti juga menggunakan instrumen observasi untuk mengetahui kebiasaan bermain game online pada siswa saat di sekolah. Kesimpulan pada penelitian ini bahwa kebiasaan bermain game online berpengaruh dan memiliki hubungan negatif terhadap minat baca siswa kelas VI di SD Kerdonmiri I Rongkop.

Upaya Pelestarian Naskah Kuno pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Wonosobo

Sutanto, Raden Fasha Nurlidia, M.I. Kom — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kegiatan pelestarian yang dilakukan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Wonosobo. Fokus penelitian ini adalah pada kegiatan pelestarian naskah kuno, baik yang bersifat preventif maupun kuratif. Selain itu, penelitian juga membahas kendala-kendala yang dihadapi serta solusi yang diberikan dalam upaya pelestarian naskah kuno tersebut. Metode pendekatan yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif, yang berusaha menggambarkan fenomena yang ditemukan di lapangan secara naratif. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan tahapan analisis data yang dipergunakan merujuk pada teori Miles dan Huberman yaitu terdiri dari tiga tahapan yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi/kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pelestarian naskah kuno dilakukan melalui dua tahap utama. Pertama, tahap kebijakan pelestarian yang mencakup pengaturan kegiatan pelestarian, seperti tindakan kuratif melalui penggunaan portepel (cover box), pengaturan suhu, dan kelembaban. Kedua, tahap preventif yang melibatkan digitalisasi dan fumigasi. Selain itu, kendala yang ada telah dikelola dengan langkah-langkah solutif yang diterapkan oleh perpustakaan dengan melakukan pendekatan pada unsur manajemen man, money, materials, machines and methodes. Hasil penelitian ini memiliki relevansi yang tinggi dalam konteks pelestarian naskah kuno dan dapat memberikan masukan penting bagi praktisi dan akademisi di bidang perpustakaan.

Open Government: Studi Kasus di Cotabato Selatan

Syed Agung Afandi — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Penelitian ini bertujuan menganalisis tren dan kebijakan open government Cotabato Selatan. Pendekatan kualitatif, metode analisis bibliomterik, dan metode analisis konten digunakan pada penelitian ini. Data penelitian bersumber dari database Scopus, Web of Science, Semantic Scholar, Crossref, dan dokumen kebijakan Cotabato Selatan. Penelitian ini menemukan 127 artikel relevan, 683 sitasi, 13 h-index, dan 24 g-index yang menunjukkan bahwa studi open government Cotabato Selatan memiliki dampak dan produktivitas yang tinggi. Terdapat 2646 total link strength, 668 occurrences, 103 topik, dan 9 klaster pada studi ini. Access information, public participation, open legislation, public access, public service, infrastructure, public monitoring, public information, information openness, dan extractive merupakan topik-topik yang mendominasi. Sedangkan topik-topik penelitian potensial yakni public service, service quality, acess, public information, communication, interactive, information openness, information quality, accountability, monitoring, dan evaluation. Saat ini Cotabato Selatan fokus pada komimen open legislation, public participation in extractives, public monitoring of infrastructure, dan access to information. Komitmen-komitmen tersebut berpotensi menjadikan Cotabato Selatan lebih terbuka.

Masa Depan Kebijakan Pengendalian Sosial Kejahatan Di Indonesia (Refleksi Atas Kasus Ujaran Kebencian di Era Digital)

Teuku Fahmi — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

The Digital Society sebagai gejala sosial baru berimplikasi pada munculnya beragam fenomena kejahatan digital. Salah satu diantaranya kejahatan ujaran kebencian yang menjadi isu hangat di era media sosial. Tulisan dalam artikel ini memfokuskan pada ulasan mengenai masa depan kebijakan pengendalian kejahatan dengan membahas fenomena kejahatan ujaran kebencian yang marak terjadi di dunia maya untuk konteks Indonesia. Tulisan ini didasarkan pada kajian kepustakaan dengan melakukan penelusuran sumber sekunder yang memuat tematik penelitian dalam wujud teks tertulis berupa buku, artikel jurnal, pemberitaan online, dan laporan penelitian berkenaan dengan fenomena kejahatan ujaran kebencian. Penggunaan studi kasus juga dilakukan dalam rangka mendapatkan fakta-fakta yang berkaitan dengan topik penelitian. Hasil kajian menunjukkan bahwa fenomena kejahatan ujaran kebencian di Indonesia menjadi salah satu fakta kongkrit kejahatan era kontemporer yang tidak dapat terelakkan. Fenomena kejahatan ini akan selalu tumbuh seiring dengan berkembangnya era digital ditengah masyarakat. Pengaturan hukum mengenai kejahatan ujaran kebencian sebenarnya telah diatur oleh pemerintah kedalam seperangkat perundang-undangan. Penulis megidentifikasikan bahwa upaya pencegahan dan pengendalian kejahatan ini juga harus terus didorong dengan melibatkan pihak kepolisian, instansi terkait (Kominfo), kalangan masyarakat sipil, media massa, dan platform media sosial. Kedepannya, perlu untuk mempertimbangkan penggunaan pendekatan multidisiplin sebagai langkah “pengayaan” kebijakan pengendalian sosial kejahatan ujaran kebencian ini.

Implementasi Pelayanan Publik dan Pemberdayaan Masyarakat di Desa Asmorobangun Kabupaten Kediri

Tita Miftafulia, Nong Ayu Triyanti Utami Hakim — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat di suatu desa merupakan bentuk upaya yang harus dilakukan oleh para birokrat pemerintah guna melaksanakan kebijakan publik dengan baik. Kebijakan publik ialah bentuk dari aturan yang perlu dilakukan dan tidak oleh pemerintah. Realitanya, pelayanan publik di beberapa desa di Indonesia masih cenderung lamban dan tidak kondusif disebabkan oleh pola kinerja dan kebijakan yang tidak ditaati. Di Desa Asmorobangun, pelayanan publik di sebagian bidang belum sepenuhnya terlaksana dengan baik, hal ini memerlukan upaya yang sesuai dengan program yang telah diterbitkan oleh pemerintah daerah. Di Desa Asmorobangun pemberdayaan masyarakat terlaksana cukup baik namun perlu peningkatan sosialisasi dan pengarahan lebih dari para birokrat pemerintah desa. Nampak sekali bahwa prinsip, etika dan norma yang ditanamkan di dalam diri para birokrat pemerintah Desa Asmorobangun perlu ditingkatkan. Tujuan penulisan penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi kebijakan publik yang seharusnya dilakukan oleh para birokrat pemerintah guna mewujudkan terciptanya pelayanan publik dan pembangunan masyarakat secara merata. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengambilan data ialah studi literatur dimana mengumpulkan data informasi melalui buku, media cetak maupun digital lainnya serta melakukan observasi/ pengamatan tidak langsung melalui perantara. Teknik pengumpulan data adalah dokumentasi berupa foto dan SOP desa setempat. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pelayanan publik di bidang pelayanan administrasi sudah optimal, akan tetapi pada sebagian bidang perlu dilakukan peningkatan pelayanan dan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat nampak terlaksana cukup baik namun perlu upaya peningkatan yang lebih optimal agar kebijakan publik yang telah ada terimplementasikan dengan efektif di tengah perkembangan teknologi digital.

Transformasi Digital dalam Tata Kelola Pemerintahan: Mewujudkan Society 5.0 yang Inklusif

Ufa Anita Afrilia, Riki Satia Muharam, Elly Nurlia — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Transformasi digital dalam tata kelola pemerintahan menjadi krusial dalam era Society 5.0, yang bertujuan untuk mengintegrasikan teknologi canggih guna meningkatkan efisiensi, transparansi, dan inklusivitas. Artikel ini mengkaji latar belakang permasalahan kesenjangan digital, rendahnya partisipasi publik, dan tantangan transparansi di sektor pemerintahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi teknologi seperti AI, IoT, dan big data dalam tata kelola pemerintahan serta dampaknya terhadap peningkatan pelayanan publik. Metode yang digunakan meliputi studi literatur dan analisis kasus dari berbagai negara yang telah berhasil menerapkan teknologi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan teknologi digital dapat secara signifikan meningkatkan partisipasi publik dan transparansi, namun juga menimbulkan tantangan baru terkait privasi data dan kesenjangan akses teknologi. Implikasi dari kajian ini menekankan perlunya kebijakan adaptif dan inklusif yang memastikan semua lapisan masyarakat dapat menikmati manfaat dari Society 5.0, serta pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam proses transformasi digital ini.

Penyelesaian Inklusif Sengketa Tanah Adat: Interdisipliner, Hukum, Mediasi, Menyonsong Society 5.0

Wahyu Budiyanto — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Sengketa pertanahan yang melibatkan masyarakat adat menjadi permasalahan krusial di era Society 5.0. Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana membangun perspektif inklusif dalam mengatasi sengketa tersebut melalui pendekatan interdisipliner, integrasi hukum dan mediasi, serta pemanfaatan teknologi digital. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus kualitatif dengan menganalisis regulasi, dokumen terkait, dan literatur kepustakaan. Penelitian ini menemukan bahwa pemahaman holistik terhadap kompleksitas sengketa pertanahan dapat diperoleh dengan mengintegrasikan perspektif dari berbagai disiplin ilmu, seperti antropologi, sosiologi, ilmu politik, hukum, dan humaniora. Integrasi antara Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) sebagai kerangka hukum dan Peraturan Mahkamah Agung No. 1 Tahun 2016 tentang Mediasi menjadi kunci dalam membangun perspektif inklusif. UUPA melindungi hak-hak masyarakat adat, sementara mediasi mengakomodasi kepentingan semua pihak secara partisipatif. Teknologi digital, seperti aplikasi video conference, memfasilitasi mediasi yang lebih efisien dan transparan. Dengan pendekatan interdisipliner, kerangka hukum responsif, mediasi inklusif, dan teknologi digital, penelitian ini menyimpulkan bahwa solusi yang dihasilkan dapat menjadi adil, berkelanjutan, serta mengakomodasi kepentingan ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan secara seimbang dalam mengatasi sengketa pertanahan yang melibatkan masyarakat adat di era Society 5.0.

Kegagalan Strategi Pemberantasan Korupsi di Indonesia dan Dampak Social Harms Bagi Masyarakat Sebagai Bentuk Kejahatan Negara

Yogo Tri Hendiarto — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Perilaku korupsi yang membudaya secara sistemik dan masif di lembaga pemerintahan memberikan dampak social harms dan mengancam kesejahteraan sosial bagi masyarakat Indonesia. Perilaku korupsi yang terjadi di Indonesia seperti sel kanker yang menyebar dalam stadium tingkat akhir dan membutuhkan pengendalian sosial kejahatan yang optimal. Dampak korupsi ini berakibat pada ancaman pemenuhan kebutuhan dasar bagi kebutuhan individu, mulai dari hak pendidikan, hak kesehatan, hak sosial budaya serta hak mendapatkan kesejahteraan sosial yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang kegagalan strategi pemberantasan korupsi di Indonesia dan memberikan analisis dampak social harms bagi masyarakat sebagai bentuk kejahatan negara. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah pendekatan kualitatif. Ragam metode penelitian dengan menggunakan metode analisis data sekunder dari beragam dokumen dengan analisis teks deskriptif. Implikasi dari penelitian ini adalah merumuskan rekomendasi pengendalian sosial kejahatan dalam bentuk kebijakan kriminal dalam meningkatkan keberhasilan strategi pemberantasan korupsi di Indonesia.

Promosi Perpustakaan Umum Daerah Boyolali dengan Memanfaatkan Media Sosial

Yulia Kurnia Sari, Yasir Riady — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Latar belakang penelitian ini didasarkan pada Undang-Undang Perpustakaan Nomor 43 Tahun 2007 yang menekankan peran perpustakaan umum sebagai sarana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan pemberdayaan bangsa. Meskipun kemajuan teknologi telah membuat informasi lebih mudah diakses, perpustakaan umum menghadapi tantangan dengan menurunnya jumlah pengunjung dan kurang dimanfaatkannya sumber daya. Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk menjajaki strategi untuk mempromosikan perpustakaan umum menggunakan platform media sosial untuk meningkatkan visibilitas dan penggunaan. Permasalahan penelitian bertujuan untuk mengetahui strategi promosi dan platform media sosial yang digunakan oleh Perpustakaan Umum Daerah Boyolali. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami strategi promosi perpustakaan dan aplikasi media sosial yang digunakan. Metodologi yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, meliputi pengumpulan data melalui observasi non partisipan dan wawancara mendalam dengan informan terkait. Penelitian dilakukan di Perpustakaan Umum Daerah Boyolali. Hasilnya menunjukkan bahwa perpustakaan secara efektif menggunakan platform seperti Instagram, Facebook, X, situs web, dan YouTube untuk mempromosikan layanan dan informasinya. Strategi seperti membangun tim promosi, melakukan survei untuk mengidentifikasi target, dan mengatur program promosi diterapkan untuk melibatkan khalayak yang lebih luas dan memastikan relevansi konten dan menarik bagi komunitas. Studi ini memberikan wawasan dalam mempromosikan perpustakaan di era digital, menawarkan informasi berharga untuk meningkatkan visibilitas perpustakaan dan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya.
perpustakaan dan aplikasi media sosial yang digunakan. Metodologi yang digunakan adalah
penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, meliputi pengumpulan data melalui
observasi non partisipan dan wawancara mendalam dengan informan terkait. Penelitian
dilakukan di Perpustakaan Umum Daerah Boyolali. Hasilnya menunjukkan bahwa
perpustakaan secara efektif menggunakan platform seperti Instagram, Facebook, X, situs web,
dan YouTube untuk mempromosikan layanan dan informasinya. Strategi seperti membangun
tim promosi, melakukan survei untuk mengidentifikasi target, dan mengatur program promosi
diterapkan untuk melibatkan khalayak yang lebih luas dan memastikan relevansi konten dan
menarik bagi komunitas. Studi ini memberikan wawasan dalam mempromosikan perpustakaan
di era digital, menawarkan informasi berharga untuk meningkatkan visibilitas perpustakaan
dan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya.

Strategi Digitalisasi dan Pengelolaan Arsip Elektronik Era Revolusi Industri 4.0 di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bantul

Zeni Patmawati, Ismaya — Tue, 12 Nov 2024 00:00:00 +0700

Era revolusi industri 4.0 membawa perubahan yang sanga pesat bagi bidang kearsipan. Era revolusi industri 4.0 juga menyebabkan perubahan dalam industri dan ilmu pengetahuan. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memudahkan proses digitalisasi dan pengelolaan arsip secara elektronik. Arsip fisik rentan terhadap kerusakan dan kehilangan, sehingga strategi digitalisasi dan pengelolaan arsip sangat diperlukan untuk perlindungan terhadap arsip. Tujuan penulisan artikel ini untuk menjelaskan secara rinci strategi digitalisasi dan pengelolaan arsip elektronik era revolusi industry 4.0 di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bantul. Penelitian ini disusun menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Untuk teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi partisipasi, wawancara, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bantul sudah menjalankan tugasnya dengan baik dalam menyusun strategi digitalisasi dan pengelolaan arsip elektroniknya. Dalam mengelola arsipnya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bantul memanfaatkan aplikasi SRIKANDI dan aplikasi E-Surban untuk mengelola arsip dinamis elektroniknya. Sedangkan untuk arsip statis menggunakan aplikasi SIKN-JIKN. Strategi digitalisasi mempunyai hubungan yang saling terikat dengan pengelolaan arsip elektronik sehingga pengelolaan arsip elektronik akan berjalan dengan baik dan lancar apabila strategi digitalisasi yang digunakan baik.

Meretas Ketidakadilan dengan Kebijakan Hukum Inklusif dalam Konteks Perlindungan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi Era Society 5.0

Nur Aripkah, Khairunnisa Noor Asufie — Thu, 14 Nov 2024 00:00:00 +0700

Persoalan ketidakadilan tidak hanya terjadi di lingkup masyarakat saja, namun perguruan tinggi juga menjadi salah satu tempat ketidakadilan tersebut. Civitas akademika di perguruan tinggi kerap kali menjadi korban dari berbagai ketidakadilan yang terjadi di kampus, salah satunya yaitu menjadi korban kekerasan dan pelecehan seksual. Berbagai bentuk kekerasan dan pelecehan seksual terjadi di lingku perguruan tinggi, mulai dari kekerasan atau pelecehan secara fisik sampai dengan kekerasan dan pelecehan berbasis online. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji meretas ketidakadilan dengan kebijakan hukum inklusif dalam konteks perlindungan kekerasan seksual di perguruan tinggi era society 5.0. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis empiris dengan pendekatan perundang-undangan dam pendekatan konseptual. Salah satu bentuk kebijakan inkulsif yang tengah hadir di lingkup perguruan tinggi untuk meretas ketidakadilan tersebut adalah Permendikbudristekdikti No. 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkup Perguruan Tinggi dan UU TPKS.