Pengaruh Pengkayaan Pakan Buatan (Pelet) dengan Telur Ayam dan Eceng Gondok (Eichornia crassipes) terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

Authors

  • Meriza Anggraini Program Studi Agribisnis, Universitas Terbuka, Tangerang Selatan, Banten
  • Diarsi Eka Yani Program Studi Agribisnis, Universitas Terbuka, Tangerang Selatan, Banten

Keywords:

eceng gondok, pelet, pertumbuhan benih ikan nila, telur ayam

Abstract

Ikan nila banyak diminati masyarakat Indonesia, oleh karena itu diperlukan bahan lain yang mudah didapat dan tidak terlalu mahal, yang dapat meningkatkan pertumbuhannya. Tujuan dari penulisan karya ilmiah yaitu menyajikan hasil penelitian tentang pengaruh pakan ikan (pelet) yang diperkaya dengan telur ayam dan eceng gondok (Eichornia crassipes) pada pertumbuhan benih ikan nila (Oreochromis niloticus) selama masa pemeliharaan. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimental. Eksperimen ini dilakukan dengan memberikan pengkayaan pada pakan ikan komersial berupa telur ayam dan eceng gondokĀ  untuk menunjang pertumbuhan dan kelulus hidupan (persentase ikan hidup selama pemeliharaan) benih ikan nila. Dilakukan dua perlakuan selama pemeliharaan, yaitu perlakuan nol (P0) sebagai kontrol atau tanpa pemberian pengkayaan pada pakan ikan, dan perlakuan satu (P1) dengan memberikan pengkayaan pada pakan buatan (pelet) berupa telur ayam dan eceng gondok. Dilakukan pengukuran parameter berupa nilai pertumbuhan bobot mutlak, pertumbuhan panjang mutlak, laju pertumbuhan spesifik, efisiensi pakan, dan tingkat kelangsungan hidup benih ikan nila, untuk menentukan nilai peningkatan pertumbuhan perlakuan kontrol (P0) dan perlakuan satu (P1). Hasilnya perlakuan satu (P1) yaitu pakan ikan (pelet) yang diperkaya dengan telur ayam dan eceng gondok (Eichornia crassipes) sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan benih ikan nila (Oreochromis niloticus), selama masa pemeliharaan yaitu peningkatan pertumbuhan bobot mutlak P1 lebih tinggi dibanding P0 dengan selisih 2,5 g, pertumbuhan panjang mutlak P1 lebih tinggi dibanding P0 dengan selisih 0,63 cm, nilai laju pertumbuhan spesifik P1 lebih tinggi dibanding P0 dengan selisih 1,57%, dan nilai efisiensi pakan P1 jauh lebih baik dibandingkan P0 (P1 > 80% dan P0 < 80%), sedangkan nilai tingkat kelangsungan hidup pada perlakuan P1 dan P0 sama.

Downloads

Published

2024-02-12