PENINGKATAN RANTAI NILAI AGRIBISNIS BILIS ASAM DI KABUPATEN SIAK

Authors

  • Elsina Prastiti Program Studi Agribisnis, Universitas Terbuka, Tangerang Selatan
  • Venty Fitriany Nurunisa Program Studi Agribisnis, Universitas Terbuka, Tangerang Selatan

Keywords:

bilis asam, Kampung Bunsur, rantai nilai

Abstract

Penggaraman/pengeringan ikan bilis asam adalah salah satu usaha pengolahan produk kelautan dan perikanan pangan yang memiliki prospek tinggi di Kabupaten Siak. Namun demikian, pengembangan usaha pengolahan bilis asam masih terkendala dalam hal rendahnya harga yang diterima produsen dan terbatasnya akses pasar untuk memasarkan produknya. Terdapat selisih harga yang tinggi antara penjual dengan produsen bilis asam, yang berdampak pada tingkat kesejahteraan produsen bilis asam. Peningkatan harga jual salah satunya dapat dilakukan melalui peningkatan value added pada produk ikan. Karenanya, tujuan dari penelitian ini adalah ingin menganalisis rantai nilai agribisnis bilis asam dan saluran pemasaran agribisnis bilis asam di Kabupaten Siak. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan kerangka Rantai Nilai, dimana data diolah dengan secara kualitatif. Data yang digunakan adalah data primer berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada pelaku rantai nilai agribisnis bilis asam di Kampung Bunsur Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak. Data sekunder digunakan melalui studi literatur beberapa jurnal, skripsi, dan berbagai buku teks yang turut menunjang penelitian peningkatan rantai nilai agribisnis bilis asam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaku rantai nilai agribisnis ikan bilis asam terdiri: 1) nelayan sekaligus produsen bilis asam, 2) nelayan, produsen bilis asam sekaligus pengepul, dan 3) wholesaler (pedagang besar). Diketahui terdapat kesenjangan harga yang cukup besar antara wholesaler (pedagang besar)  ke konsumen mencapai Rp 100.000/kg - Rp 120.000/kg. Kesenjangan harga yang tinggi ini berdampak serius pada kesejahteraan para pelaku rantai nilai.

Downloads

Published

2024-02-12