KONTRIBUSI KADAR PATI RESISTEN SINGKONG (MANIHOT ESCULENTA) PADA ENDOG LEWO DALAM PEMENUHAN ANGKA KECUKUPANNYA BAGI ORANG DEWASA – REVIEW

Authors

  • Riska Nurul Fauziyah Program Studi Teknologi Pangan, Universitas Terbuka, Tangerang Selatan
  • Fauziah Restiyani Program Studi Teknologi Pangan, Universitas Terbuka, Tangerang Selatan
  • Eko Yuliastuti, E.S Program Studi Teknologi Pangan, Universitas Terbuka, Tangerang Selatan

Keywords:

pati resisten, singkong, Endog Lewo

Abstract

Dalam konteks dinamika konsumsi masyarakat yang terus berkembang, pemilihan makanan tidak hanya ditentukan oleh aspek mengenyangkan, tetapi juga oleh fungsionalitasnya, khususnya pangan fungsional seperti pati resisten. Pati resisten yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan, memiliki manfaat signifikan bagi metabolisme tubuh, termasuk penurunan kalori dan oksidasi lemak. Singkong (Manihot esculenta) mengandung 9,69% pati resisten alami dan produk olahannya, seperti Endog Lewo memiliki potensi sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan pati resisten harian. Proses pengolahan singkong dalam pembuatan Endog Lewo, seperti pemanasan-pendinginan dapat meningkatkan kadar pati resisten hingga 12,5% dan penggorengan-pendinginan, dapat meningkatkan kadar pati resisten hingga 16,8% . Endog Lewo, camilan khas dari Kota Garut, Jawa Barat, dihasilkan melalui serangkaian tahap pengolahan tersebut, sehingga kadar pati resisten total yang tekandung adalah 12,7 g/100 g Endog Lewo, sehingga untuk memenuhi kadar pati resisten untuk orang dewasa (25-30 g/hari) dapat dilakukan dengan mengonsumsi Endog Lewo sebanyak 200-240 g/hari.

Downloads

Published

2024-02-12