KESESUAIAN KONSEP URBAN HERITAGE TOURISM PADA PENGEMBANGAN KAWASAN KOTA LAMA SEMARANG

Authors

  • Agnesia Putri Kurnianingtyas Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Semarang, Kota Semarang
  • Nafiatul Azizah Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Semarang, Kota Semarang

Keywords:

cagar budaya, urban heritage tourism, Kota Lama Semarang, wisata

Abstract

Kota Lama Semarang merupakan kota benteng yang dibangun pada abad ke-16, sebuah kawasan bersejarah peninggalan pada masa kolonial Belanda yang memiliki bentuk arsitektur bergaya Eropa. Saat ini, Kota Lama menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Kota Semarang, terlebih setalah adanya penataan Kota Lama yang memberikan nuansa baru pada kawasan tersebut. Kawasan Kota Lama dikembangkan sebagai kawasan tanpa menghilangkan nilai-nilai sejarah dan budayanya. Dalam konsep wisata cagar budaya (heritage tourism), terdapat enam komponen yang perlu diperhatikan agar pengembangan wisata tetap ada dalam koridor wisata cagar budaya yaitu komponen kebijakan, pemanfaatan daya tarik wisata cagar budaya, motivasi wisata cagar budaya, aksesibilitas kawasan cagar budaya, fasilitas penunjang wisata cagar budaya, serta kelembagaan pengelola. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kesesuaian pengembangan Kota Lama Semarang dalam konteks urban heritage tourism. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Pengambilan data dilakukan melalui kuesioner, wawancara, studi literatur, dan observasi lapangan. Kemudian analisis data menggunakan analisis skoring dan analisis deskriptif. Berdasarkan analisis yang sudah dilakukan, didapatkan hasil bahwa nilai skoring kesesuaian komponen urban heritage tourism di Kota Lama Semarang adalah 15,4, yang artinya komponen urban heritage tourism di Kawasan Kota Lama Semarang sudah sesuai berdasarkan teori dan indikator yang sudah ditetapkan. Dari keenam komponen, komponen kebijakan, pemanfaatan daya tarik wisata cagar budaya, aksesibilitas kawasan cagar budaya, fasilitas penunjang wisata cagar budaya, serta kelembagaan pengelola dinilai sudah memenuhi indikator. Sedangkan komponen motivasi wisata cagar budaya dinilai masih belum memenuhi indikator.

Downloads

Published

2024-02-12