ANALISIS PROSPEK BUDIDAYA TANAMAN HIAS SEBAGAI EKONOMI ALTERNATIF PASCA PANDEMI COVID-19 DI PULAU JAWA (SURABAYA, BEKASI DAN BOGOR)

Authors

  • Adysti Alifia Putri Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Terbuka, Indonesia
  • Angelia Lailatul Jannah Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Terbuka, Indonesia
  • Samrotulaeni Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Terbuka, Indonesia
  • Diki Diki Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Terbuka, Indonesia

Keywords:

tanaman hias, pendapatan, usaha, pandemi Covid-19, analisis SWOT(Strengths, Weakness, Opportunities, Threats

Abstract

Tanaman hias mencakup semua tumbuhan yang sengaja ditanam orang sebagai komponen hiasan (Syahputro, 2022). Pada kewirausahaan di bidang agribisnis, tanaman hias memiliki peluang yang cukup menjanjikan di Indonesia, karna jenis ini dapat di tanam pada area lahan yang relatif sempit, memiliki nilai ekonomi yang tinggi , serta mudah masuk dan menarik minat masyarakat luas sebagai konsumen maupun pembudidaya. Perkembangan usaha tanaman hias di berbagai daerah di Indonesia terutama Pulau Jawa telah menjadi salah satu sumber pendapatan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan primer dan sekunder antara lain kebutuhan akan produk-produk yang berasal dari tanaman hias. Peningkatan pendapatan usaha tanaman hias pada saat pandemi COVID-19, berdasarkan data pada jurnal sebelumnya yang merupakan penelitian pada pedagang bunga UD Rahma Nurseri di Kabupaten Muna, mendapatkan hasil bahwa pendapatan diperoleh sebesar Rp. 6.945.000 perbulan dengan rata-rata keuntungan sebesar 21.503.688/tahun (Supiani, 2020). Hasil dalam penelitian ini adalah meningkatnya peminat tanaman hias setelah pandemi COVID-19  didukung oleh data primer dan data sekunder, serta menggunakan analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman) sebagai strategi penjualan.

Downloads

Published

2024-02-12