PENINGKATAN MINAT BELAJAR BAHASA ARAB DAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU WNI PADA SANGGAR BIMBINGAN MUHAMMADIYAH KEPONG, MALAYSIA
PDF

Kata Kunci

Minat Belajar Bahasa Arab
al islam dan kemuhammadiyahan
kesejahteraan psikologi guru

Abstrak

Sasaran Pengabdian Masyarakat ini adalah Sanggar Bimbingan Muhammadiyah (SBM) Kepong, Malaysia, yang mana belum terdapat mata pelajaran Bahasa Arab. Selain itu, SBM Kepong juga menghadapi permasalahan lain berupa tenaga pengajar yang tidak tetap, sehingga menyebabkan pada perubahan mendasar secara berkala setiap tahun ajara berganti. SBM Kepong merupakan sekolah non-formal di bawah asuhan Atase Kemendikbud RI, di mana mendidik para warga negera Indonesia yang tidak dapat bersekolah formal karena ketiadaan dokumen. Menilik fenomena di atas, maka pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk: 1) menumbuhkan minat belajar bahasa Arab berbasis Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, 2) meningkatkan kesejahteraan psikologis siswa dan guru pada Sanggar Bimbingan Muhammadiyah Kepong, Malaysia. Peserta didik pada program ini adalah siswa Sanggar Bimbingan Muhammadiyah Kepong, Malaysia yang berjumlah 70 orang dan 11 orang guru. Sebagian guru pada SBM tersebut merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI), adapun sebagian yang lain merupakan mahasiswa asal Indonesia yang mengenyam pendidikan di Malaysia. Langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut: 1) Melakukan asesmen terhadap Sanggar Bimbingan Muhammadiyah Kepong, baik dari segi kurikulum pembelajaran bahasa, dan segi profil guru yang mengajar, 2) Menyusun materi berupa penumbuhan minat belajar bahasa Arab dan peningkatan kesejahteraan psikologis, 3) penyampaian materi pengabdian kepada masyarakat, 4) melakukan evaluasi. Metode pelaksanaan adalah berupa presentasi di depan para guru, siswa, wali murid, dan warga PCIM Malaysia. Keterlibatan PCIM Malaysia adalah berupa menjadi perantara antara tim peneliti dengan SBM Kepong, serta mengerahkan warga PCIM Malaysia dalam pelaksanaan presentasi materi. Hasil dari pengabdian ini adalah berdasarkan evaluasi dengan skala likert, dapat disimpulkan bahwa seluruh peserta yang berjumlah 30 orang (guru, siswa, dan wali murid), menunjukkan tingkat kepuasan yang cukup tinggi dengan keterisian pada skala 7, 8, dan 9.

PDF

Referensi

Audah, J. (2013). Al-Maqasid Untuk Pemula (Mohammad Affan (ed.)). SUKA Press. Abd. Wahab Rosyidi. (2009). Media Pembelajaran Bahasa Arab. UIN Malang Press.

Budiaji, W. (2013). Skala Pengukuran dan Jumlah Respon Skala Likert. Jurnal Ilmu Pertanian Dan Perikanan, 2(2), 128.

Habibi, Y. (2019). Integrasi Kurikulum Bahasa Arab Pesantren Tradisional dan Modern di Madrasah Aliyah Program Keagamaan. Journal of Arabic Studies, 4(2), 151.

Insani, G. N., Dewi, D., & Furnamasari, Y. F. (2021). Integrasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Mengembangkan Karakter Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(3), 8153.

Likert, R. (1932). Technique for the measurement of attitudes. Archives of Psychology.

Mustapa, C. R. (2018). Urgensi Tujuan Pendidikan Dalam Praktik Pembelajaran Bahasa Arab. Tadbir, Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 6(1), 69.

Nurdianto, T., & Ismail, N. A. bin. (2020). Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Common European Framework Of Reference For Language (CEFR) Di Indonesia. Al Mahara, 6(1), 1.

Sa’dudin, I., & Safitri, E. (2020). Perkembangan Konsep Pendidikan Bahasa Arab di Asia Tenggara. Lisanan Arabiya: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 3(2), 177