PELESTARIAN BUDAYA SEBAGAI POTENSI MASYARAKAT DESA WAY MENGAKU LAMPUNG BARAT
PDF

Kata Kunci

Workshop
Pelestarian
Budaya
Lampung Barat

Abstrak

Artikel ini membahas pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pelesterian budaya Lampung Barat. Latar belakang kegiatan menggambarkan tantangan pelestarian budaya dalam era perkembangan teknologi informasi dan kebutuhan mendesak untuk mewariskan nilai-nilai budaya lokal kepada generasi mendatang.
Lampung Barat, sebagai wilayah dengan mayoritas penduduk suku Lampung pesisir, memiliki budaya yang kaya dan unik. Pengabdian ini memberikan workshop kepada kelompok adat di Desa Way Mengaku dengan fokus pada pelestarian budaya melalui penggunaan media digital untuk dokumentasi. Pengabdian berupa workshop yang mencakup materi mengenai urgensi pelestarian budaya, praktik produksi media digital didukung bantuan perangkat untuk menciptakan konten digital, serta workshop untuk evaluasi produksi media.
Kegiatan dimulai dengan dengan identifikasi kebutuhan dan tujuan masyarakat, pengembangan rencana workshop yang terperinci, identifikasi dan pengamanan sumber daya workshop, penyampaian materi workshop, evaluasi efektivitas workshop, dan tindak lanjut yang memberikan dukungan berkelanjutan kepada peserta. Kegiatan pengabdian diberikan dalam bentuk workshop Urgensi Pelestarian Budaya Indonesia - Lampung Barat yang dilaksanakan secara daring, sedangkan praktik berupa kegiatan partisipasi aktif anggota masyarakat adat Desa Way Mengaku.
Evaluasi dilakukan dengan pengumpulan umpan balik dari peserta, meliputi penilaian dampak workshop terhadap pengetahuan dan keterampilan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa workshop secara daring (dalam jaringan) memberikan hasil yang positif dalam hal pemahaman peserta tentang pelestarian budaya, menurut peserta akan lebih baik lagi dapat ditambah dengan metode luring (luar jaringan) atau langsung workshop tatap muka.

PDF

Referensi

Hardyanti, H., Isdarmanto, I., & Damiasih, D. (2023). Upaya Strategi

Pemberdayaan Komunitas Lokal dalam Pengembangan Ekowisata

Taman Nasional Komodo Kabupaten Manggarai Barat. ULIL ALBAB:

Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 2(7), 2598–2614.

Jakob, S. (2011). Sunda Pola Rasionalitas Budaya. Jakarta: Kelir.

Marston, K., & Taua, A. (2018). Cultures of capitalism: introduction.

Continuum, 32(6), 667–677.

Pudjiastuti, S. R., Permatasari, A., Nandang, A., & Gunawan, I. (2023).

Tantangan Dalam Menjaga Identitas Budaya Baduy Luar Dan Baduy

Dalam Pada Era Perubahan. Jurnal Citizenship Virtues, 3(2), 630–637.

Putra, I. W. M., & Merliana, N. P. E. (2021). Peran Arsip Digital Dalam

Mendukung Proses Pembelajaran. Prosiding Seminar Nasional IAHNTP Palangka Raya, 3, 141–152.

Ratumanan, S. D., Rahman, H., Karlina, D. A., Rahayu, G. D. S., &

Anggraini, G. F. (2022). Upaya Pemberdayaan Penggunaan Bahasa

Daerah Melalui Budaya Literasi Digital. COLLASE (Creative of

Learning Students Elementary Education), 5(1), 69–76.

Suneki, S. (2012). Dampak globalisasi terhadap eksistensi budaya daerah.

CIVIS: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Dan Pendidikan Kewarganegaraan,

(1).

Suradi, A. (2018). Pendidikan Berbasis Multikultural dalam Pelestarian

Kebudayaan Lokal Nusantara di Era Globalisasi. Wahana Akademika:

Jurnal Studi Islam Dan Sosial, 5(1), 111–130.

Syah, H. (2013). Urbanisasi dan modernisasi (Studi tentang perubahan sistem

nilai budaya masyarakat urban di Pangkalan Kerinci Kabupaten

Pelalawan). TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama,

(1), 1–12.

Uzakiyah, L. S. (2019). Analisis Tradisi Sekura Pada Masyarakat Lampung

Pesisir Kabupaten Lampung Barat Dilihat Dari Perspektif

Etnomatematika Sebagai Alternatif Sumber Belajar. UIN Raden Intan

Lampung.

Wisata, D. (2018). Evaluasi Dampak Pariwisata Terhadap Sosial Ekonomi

Masyarakat Lokal. Jurnal Pariwisata, 5(3).