VALUASI LINGKUNGAN DI TAMAN SATWA YAMAI ATIB DENGAN PENDEKATAN TRAVEL COST METHOD

Authors

  • Rahmi Syamsuddin Program Studi Ilmu Lingkungan, Universitas Terbuka, Kota Tangerang Selatan, Banten
  • A Hadian Pratama Hamzah Program Studi Ilmu Lingkungan, Universitas Terbuka, Kota Tangerang Selatan, Banten

Keywords:

TCM, WTP, Yamai Atib, Valuasi Lingkungan, Keberlanjutan

Abstract

Adapun valuasi lingkungan khususnya pada objek wisata dapat dilakukan denga metode seperti Travel Cosh Method (TCM), merupakan metode valuasi ekonomi wisata salah satu objek wisata yang ada di Kabupaten Merauke yaitu Taman Satwa Yamai Atib. Taman satwa ini menawarkan berbagai macam satwa yang ada di Papua Selatan khususnya Kabupaten Merauke. Selain itu objek wisata ini juga memberikan kesempatan kepada pengunjuk untuk berinteraksi dengan satwa yang ada di Taman. Objek wisata ini termasuk dalam fasilitas atau barang publik yang bersifat non-pasar. Sebab itu perlu pendekatan yang tepat untuk mengukur nilai ekonominya dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pengunjung dalam mengunjungi Taman Satwa Yamai Atib. Hal inilah yang mendasari untuk dilakukannya praktikum tentang valusi lingkungan pada ojek wisata di Taman Satwa Yaman Atid dengan metode TCM (Travel Cost Method) untuk menilai kualitas sumberdaya alam dan lingkungan dengan cara mengidentifikasi keinginan membayar (WTP/Willingness To Pay) serta bertujuan untuk menganalisis kepuasan pengunjung melalui pendekatan sarana dan prasarana wisata Taman Satwa Yamai Atib, serta menganalisis biaya perjalanan yang dikeluarkan pengunjung, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah dan menganalisis valuasi ekonomi wisata berdasarkan analisis biaya perjalanan, kualitas lingkungan yang ada di sekitar Taman Satwa dari segi nilai ekonomi dimana data yang diperoleh melalui wawancara langsung kepengunjung wisata. disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode TCM (Travel Cost Method) dengan variable yang berbeda yaitu frekuensi kunjungan, biaya perjalanan, pendapatan, usia, pendidikan, pekerjaan serta jarak lokasi, sangatlah berpengaruh pada hasil kunjungan mereka. Sehingga kesimpulan bahwa pengunjung mengeluarkan uang minimum Rp 50.000,- sampai Rp 150.000,- tergantung dari kebutuhan dari pengunjung, karena para pegunjung dengan surela memberikan kontribusi untuk kebersihan wisata ini, serta umumnya menggunakan kendara pribadi untuk meminimalisir pengeluaran.

Downloads

Published

2024-08-31