ANALISA KELAYAKAN USAHA PEMBENIHAN LELE DI UNIT PEMBENIHAN RAKYAT (UPR) MUSLIKH FARM DESA KLANDERAN KECAMATAN PLOSOKLATEN KABUPATEN KEDIRI

Abstract

Ikan lele merupakan komoditas ikan air tawar yang populer di Indonesia. Selain rasanya yang enak, harganya murah, kandungan gizinya tinggi, teknik pemeliharaannya ikan lele juga mudah. Tidak mengherankan jika banyak yang tertarik untuk usaha budidaya lele. Ada beberapa segmen usaha budidaya lele yaitu pembenihan, pendederan dan pembesaran. Kabupaten Kediri sendiri merupakan salah satu sentra benih lele terbesar di Jawa Timur. Salah satu UPR yang masih aktif dan rajin mencatat produksinya sejak tahun 2018 hingga sekarang yaitu Muslikh Farm. Usaha pembenihan lele sangat penting perannya bagi para petani pembesaran, sehingga diharapkan mereka dapat menghasilkan benih yang berkualitas dan berkelanjutan. Setiap pengeluaran yang dikeluarkan oleh pembenih lele pasti mempengaruhi arus kas, keuntungan dan keberlangsungan usaha. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui total biaya produksi, pendapatan serta kelayakan usaha pembenihan lele yang dijalankan oleh Muslikh Farm. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yaitu analisis pendapatan, R/C Ratio, BEP dan rentabilitas serta metode desktiptif untuk mengetahui kelayakan usahanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya produksi usaha pembenihan lele milik Muslikh Farm sebesar Rp 18.861.000, meliputi biaya tetap sebesar Rp 9.250.000, dan biaya tidak tetap sebesar Rp 9.611.000. Rata-rata penerimaan usaha sebesar Rp 24.086.000 sedangkan keuntungan usaha rata-rata sebesar Rp 5.225.000 dengan BEP 146.431 ekor. Nilai R/C ratio yang dihasilkan adalah 1,28 ( >1) sehingga usaha yang dilakukan telah menghasilkan keuntungan dan layak, sedangkan untuk rentabilitas usaha pembenihan lele sebesar 27,70 %, hal ini berarti bahwa setiap Rp 1 modal ditanamkan pada usaha ini, akan diperoleh imbalan sebesar 27,70 %.