PEMBUATAN EKSTRAK KERING LESITIN BIJI BUNGA MATAHARI (Helianthus annus) MELALUI EKSTRAKSI ETANOL DAN AIR

Authors

  • Herlan Herdiawan Penelitian dan Pengembangan, PT Sari Alam Sukabumi, Sukabumi
  • Rizki Program Studi Biologi, Universitas Terbuka, Tangerang Selatan
  • Rizky Januardi Program Studi Teknologi Pangan, Universitas Terbuka, Tangerang Selatan
  • Bagas Kafabi Julianto Program Studi Kimia, Universitas Muhammadiyah Sukabumi, Sukabumi
  • Diki Diki Program Studi Biologi, Universitas Terbuka, Tangerang Selatan

Keywords:

biji bunga matahari, ekstraksi etanol, fosfatidilkolin, lesitin

Abstract

Lesitin biji bunga matahari adalah zat penting ada membran tanaman menjadi alternatif lesitin kedelai karena non-GMO. Lesitin fosfatidilkolin membuat banyak peneliti tertarik karena beberapa manfaat meningkatkan fungsi imunologi, meringankan ketidaknyamanan perut, meningkatkan daya ingat, membantu perkembangan otak dan mendorong pemberian ASI. Tujuan penelitian ini membuat ekstrak kering lesitin dari biji bunga matahari melalui ekstraksi etanol dan air serta mengukur kadar fosfatidilkolin ekstrak kering biji bunga matahari. Biji bunga matahari diekstraksi dengan etanol 96% pada suhu 65oC selama 3 jam dan air pada suhu 90oC selama 1 jam. Lalu ekstrak cair disaring mesh 200 dan dievaporasi hingga kental. Ekstrak kental diformulasi dengan bahan pengisi (filler) dan dikeringkan. Setelah itu dicuci aseton dan dikeringkan kembali, lalu digiling dan diayak mesh 60 hingga diperoleh ekstrak serbuk. Kemudian dianalisa kadar fosfolipid, kadar fosftatidilkolin dianalisa menggunakan High-Performance Liquid Chromatography (HPLC). Hasil ekstraksi diperoleh 325 gram ekstrak kental dan 305 gram ekstrak serbuk dengan kadar fosfolipid 85,49 % dan puncak area fosfatidilkolin muncul pada waktu rentensi ± 10 menit dengan kadar sebesar 1.87 %. Biji bunga matahari dapat diekstraksi menggunakan etanol dan air menjadi ekstrak kering lesitin dengan rendemen 12,20 %, kadar fosfolipid 85,49 % serta kadar fosfatidilkolin 1,87 % sehingga sangat berpotensi bisa diterapkan pada skala industri.

Downloads

Published

2024-08-31