REKOMENDASI WILAYAH CALON PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (PLTP) AREA KDK MENGGUNAKAN METODE PENGOLAHAN DATA PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS DAN ANALISIS PENGAMATAN STRUKTUR

Authors

  • Kms Novranza Pusdatin ESDM, Kementerian ESDM, Jakarta, Daerah Khusus Jakarta, Indonesia
  • Dian Cahyaningrum Sekretariat Direktorat KSDAE, Kementerian LHK, Jakarta, Daerah Khusus Jakarta, Indonesia
  • Linka Manda Sari Program Studi D4 Kearsipan, FHISIP, Universitas Terbuka, Kota Bogor, Jawa Barat, Indonesia

Keywords:

panas bumi, PLTP, remote sensing, struktur, perencanaan

Abstract

Posisi geografis Indonesia yang strategis membuat Indonesia menjadi negara yang memiliki potensi panas bumi (geothermal) yang tinggi. Tahapan pengembangan potensi panas bumi menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dilalui mulai dari tahapan penyelidikan/ survei pendahuluan, eksplorasi, studi kelayakan dan eksploitasi yang termasuk kegiatan pembangunan pembangkit listrik (power plant) dan tahapan pemanfaatan. Remote sensing merupakan teknologi yang efektif digunakan untuk membantu perencanaan kegiatan eksplorasi panas bumi dan pengembangan pembangunan lokasi pembangkit listrik. Daerah pengamatan dari penelitian ini adalah area panas bumi KDK. Pengolahan data menggunakan data mentah (raw data) citra satelit yang diunduh pada web https://earthexplorer.usgs.gov/. Pengolahan data menggunakan metode Principal Component Analysis (PCA) dan analisis pengamatan struktur secara manual. Pemilihan lokasi PLTP didasarkan pada beberapa parameter yaitu tutupan lahan, kemiringan, patahan dan lokasi sumber panas bumi. Berdasarkan hasil pengolahan dan analis data, direkomendasikan bahwa lokasi untuk tapak Calon PLTP area KDK berada di Barat Laut dari area pengamatan.

Downloads

Published

2024-08-31