ANALISIS INDIKATOR KETENAGAKERJAAN DI JAWA TIMUR TAHUN 2023 DENGAN PENDEKATAN CLUSTERING
Keywords:
ketenagakerjaan, hierarchical clustering, non-hierarchical clusteringAbstract
Ketenagakerjaan di Jawa Timur memiliki dinamika yang mencerminkan variasi kondisi antarwilayah, baik di daerah perkotaan maupun pedesaan. Ketidakseimbangan akses terhadap lapangan kerja, pendidikan, dan sektor ekonomi menjadi tantangan utama yang memengaruhi distribusi tenaga kerja. Perubahan struktur ekonomi dari sektor agraris ke sektor industri dan jasa juga turut memengaruhi pola ketenagakerjaan di berbagai wilayah. Pendekatan clustering dapat digunakan untuk mengelompokkan wilayah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur berdasarkan indikator ketenagakerjaan yang serupa. Analisis yang akan digunakan yaitu metode hierarchical clustering dan non-hierarchical clustering. Hasil analisis menunjukkan bahwa metode clustering paling baik adalah metode hierarchical clustering (complete linkage). Pemilihan metode clustering terbaik yaitu dengan melihat nilai validitas metode connectivity terkecil serta silhouette dan dunn terbesar. Diperoleh jumlah cluster sebanyak 2 cluster dimana cluster 1 terdiri atas 7 kabupaten/kota, sementara cluster 2 terdiri atas 31 kabupaten/kota. Secara umum, cluster 1 memiliki tingkat pengangguran yang lebih tinggi dan rasio pencari kerja terhadap lapangan kerja yang jauh lebih besar dibandingkan cluster 2, mencerminkan tantangan dalam penyerapan tenaga kerja. Sebaliknya, cluster 2 memiliki tingkat partisipasi angkatan kerja yang lebih tinggi dan kondisi pasar tenaga kerja yang lebih stabil, menunjukkan efisiensi dalam menyerap tenaga kerja
Downloads
Published
Conference Proceedings Volume
Section
Categories
License
Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi "SainTek"

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.