Abstract
Indonesia telah memasuki tahun politik. Pada bulan Februari 2024 nanti, Indonesia akan kembali menggelar pemilu serentak. Pemilu akan memilih Presiden, anggota DPR dan DPD. Persaingan memperebutkan kekuasaan di setiap level telah terlihat sangat sengit, terutama di media sosial. Kehadiran media sosial tidak hanya memberikan dampak positif bagi masyarakat, tetapi juga dampak negatif. Media sosial memberikan peluang besar terciptanya hoaks dan sangat cepat menyebar di berbagai platform yang ada. Data penetrasi internet di Indonesia pada tahun sebesar 78.19%, sebesar 99.16% adalah kelompok usia 18 – 34 tahun. Remaja termasuk dalam range usia tersebut. Oleh karena itu perlu peningkatan pemahaman yang baik bagi remaja agar tidak termakan hoaks, apalagi isu politik yang dapat menyebabkan perdebatan publik di ruang virtual. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang kampanye Pendidikan politik bagi remaja di kota Pekanbaru. Tujuan kegiatan adalah untuk memberikan pemahaman yang baik melalui seminar tentang politik agar mengurangi angka golput pada masa pemilu 2024. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini mampu meningkatkan pendidikan politik yang baik bagi remaja di kota Pekanbaru.
References
Bimber, B. (2014). Digital Media in the Obama Campaigns of 2008 and 2012: Adaptation to the Personalized Political Communication Environment. Journal of Information Technology and Politics, 11(2), 130–150. https://doi.org/10.1080/19331681.2014.895691
Edwi, A. (2015). Representasi Politik identitas Dalam Kampanye Online Calon Legistatif Partai Politik Peserta Pemilu 2014. Ilmu Komunikasi, 13(3), 234–248.
Istikharah, I., & Asrinaldi, A. (2019). Pendidikan Politik Bagi Masyarakat Sebagai Penyelenggara Pemilu Tingkat Ad Hoc. NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 6(2), 314. https://doi.org/10.31604/jips.v6i2.2019.314-328
Moekahar, F., Ayuningtyas, F., & Hardianti, F. (2022). Social media political campaign model of local elections in Pelalawan Regency Riau. Jurnal Kajian Komunikasi, 10(2), 242. https://doi.org/10.24198/jkk.v10i2.41680
Moekahar, F., & Handayani, B. (2019). Fenomenologi Literasi Media Pada Remaja Di Kota Pekanbaru. Ranah Komunikasi, 3, 12–22. https://doi.org/https://doi.org/10.25077/rk.3.1.12-22.2019
Pekanbaru.go.id. (2022). Semester I 2022, Penduduk Pekanbaru Bertambah 11 Ribu Jiwa.
Sartono, A. Z. (2012). Konsepsi Politik Pendidikan Di Indonesia. EDUCHILD: Jurnal Pendidikan Sosial Dan Budaya, 01(1), 30–40. AZ Sarnoto - Jurnal Educhild, 2012 - repository.ptiq.ac.id
Sosiawan, E. A., & Wibowo, R. (2020). Kontestasi Berita Hoax Pemilu Presiden Tahun 2019 di Media Daring dan Media Sosial. Jurnal Ilmu Komunikasi, 17(2), 133. https://doi.org/10.31315/jik.v17i2.3695
Wulandari, A. (2014). Karakteristik Pertumbuhan Perkembangan Remaja dan Implikasinya Terhadap Masalah Kesehatan dan Keperawatannya. Jurnal Keperawatan Anak, 2, 39–43. https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKA/article/view/3954