EVALUASI KARAKTERISTIK RUMPUT LAUT KERING DENGAN DUA METODE PENGERINGAN

Authors

  • Ani Purwanti Prodi Teknik Kimia, Universitas AKPRIND Indonesia, Yogyakarta
  • Maria Regina Nansi Prodi Bisnis Digital, Universitas AKPRIND Indonesia, Yogyakarta

Keywords:

rumput laut, pengeringan, cabinet dryer, Ulva sp

Abstract

Rumput laut merupakan salah satu komoditas ekspor dan budidayanya merupakan sumber pendapatan nelayan. Harga rumput laut kering ditingkat petani sangat dipengaruhi oleh kualitasnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas rumput laut adalah penanganan pasca panen, diantaranya adalah proses pengeringan. Proses pengeringan sangat perlu mendapat perhatian, karena walaupun hasil panennya baik akan tetapi apabila penanganan pascapanennya kurang baik maka mutu rumput laut akan menurun. Selama ini, petani budidaya rumput laut mengeringkan hasil panennya dengan memanaskannya dibawah sinar matahari dengan meletakkannya di atas tanah beralaskan plastik. Dengan cara pengeringan ini mempunyai resiko adanya kontaminasi debu, pasir, dan kotoran-kotoran lainnya. Hal ini menyebabkan kualitas rumput laut menjadi lebih rendah. Masalah lainnya adalah adanya kandungan air yang masih tinggi di rumput laut kering yang dijual oleh petani, sehingga harga jualnya lebih rendah dari harga standar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas rumput laut (Ulva sp.) yang meliputi kadar air, pH, dan jumlah koloni bakteri yang ada dirumput laut kering dengan dua metode pengeringan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air nilai tertinggi yaitu sebesar 16,5% pada pengeringan selama 12 jam menggunakan cabinet dryer pada suhu 600C, dan 11,5% pada pengeringan di bawah sinar matahari selama 40 jam. Pengeringan menggunakan kedua metode tersebut, semakin lama waktu pengeringan maka kadar air rumput laut semakin berkurang. Nilai standar kadar air rumput laut kering berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI 2354-2-2015) adalah maksimal 30% dan minimal 50%. Sedangkan untuk nilai pH tertinggi sebesar 6,05 terdapat pada rumput laut dengan pengeringan menggunakan sinar matahari selama 40 jam, dan pH terendah sebesar untuk rumput laut yaitu 5,1 pada pengeringan menggunakan cabinet dryer selama 24 jam pada suhu 600C. Jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada rumput laut kering yang dihasilkan tidak jauh berbeda, rumput laut yang dikeringkan dengan menggunakan sinar matahari selama 40 jam adalah 5,61x105 CFU/g, sedangkan pada pengeringan menggunakan cabinet dryer selama 12 jam pada suhu 600C menghasilkan rumput laut dengan kandungan koloni bakteri sebanyak 5,48x105 CFU/g.

Downloads

Published

2024-08-31