PENGARUH AKTIVASI NaOH DAN HCl PADA ARANG AKTIF BUAH BINTARO (Cerbera Manghas) TERHADAP KAPASITAS ADSORPSI ZAT WARNA METIL JINGGA

Authors

  • Abed Nego Purba Program Studi Kimia, Universitas Palangka Raya, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Indonesia
  • Elma Trikasiarta Hutabarat Program Studi Kimia, Universitas Palangka Raya, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Indonesia
  • Marvin Horale Pasaribu Program Studi Kimia, Universitas Palangka Raya, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Indonesia

Keywords:

limbah zat warna, buah bintaro(Cerbera manghas), metil jingga, karbon aktif

Abstract

Limbah industri merupakan salah satu sumber pencemaran di lingkungan yang dapat menyebabkan berbagai permasalahan ekosistem dan kesehatan, dimana salah satunya adalah limbah zat warna. Buah bintaro merupakan salah satu buah yang kaya akan karbohidrat, tetapi memiliki sifat toksik sehingga saat ini belum termanfaatkan. Buah bintaro memiliki potensi sebagai sumber karbon aktif. Dalam penelitian ini buah bintaro dipreparasi melalui perlakuan fisika dengan proses pemanasan pada suhu 400ᵒC selama 5 jam dan aktivasi kimia dengan penambahan asam (HCl) dan basa (NaOH). Kajian penyerapan zat warna metil jingga oleh karbon aktif dari buah bintaro dilakukan dengan variasi parameter waktu dan konsentrasi zat warna. Dimana dalam penelitian ini dihasilkan kondisi optimum penyerapan metil jingga oleh karbon aktif teraktivasi HCl pada 60 menit sebesar 10,36% sedangkan dengan aktivator NaOH pada waktu 90 menit sebesar 33,44%. Kondisi optimum penerapan zat warna oleh karbon aktif teraktivasi HCl tercapai pada kosentrasi 40 ppm dengan penyerapan sebesar 2,90 mg/L sedangkan teraktivasi NaOH tercapai pada kosentrasi 50 ppm dengan penyerapan sebesar 15,06 mg/L. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh penyerapan zat warna metil jingga oleh karbon aktif ter aktivasi NaOH lebih baik dibandingkan dengan HCl, serta menunjukkan bahwa karbon aktif dari buah bintaro memiliki potensi sebagai adsorben zat warna metil jingga

Downloads

Published

2024-08-31