POTENSI ARANG AKTIF BUAH BINTARO (Cerbera manghas) TERAKTIVASI NaOH DAN HCl SEBAGAI ADSORBEN ZAT WARNA METIL MERAH

Authors

  • Joy Angel Aria Suma Program Studi Kimia, Universitas Palangka Raya, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Indonesia
  • Revalina Oktaviani Program Studi Kimia, Universitas Palangka Raya, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Indonesia
  • Marvin Horale Pasaribu Program Studi Kimia, Universitas Palangka Raya, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Indonesia

Keywords:

adsorben, karbon aktif, buah bintaro (Cerbera manghas), zat warna metil merah

Abstract

Industri tekstil menghasilkan limbah cair yang mengandung zat warna metil merah, senyawa yang beracun dan berdampak negatif terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi karbon aktif buah bintaro (Cerbera manghas) sebagai adsorben untuk menghilangkan zat warna metil merah. Karbon aktif dari buah bintaro disintesis melalui aktivasi fisika dengan pemanasan pada 400°C, diikuti dengan aktivasi kimia menggunakan HCl dan NaOH 1 N. Efektivitas adsorpsi zat warna metil merah dipelajari dengan mengkaji berbagai parameter, termasuk variasi waktu kontak dan konsentrasi zat warna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adsorpsi metil merah menggunakan karbon aktif bintaro yang teraktivasi HCl optimal pada waktu kontak 120 menit, dengan persentase adsorpsi mencapai 40,0%. Sedangkan untuk aktivasi dengan NaOH, waktu kontak optimal adalah 60 menit dengan persentase adsorpsi 53,6%. Analisis variasi konsentrasi zat warna metil merah menunjukkan bahwa adsorpsi optimal terjadi pada konsentrasi 40 ppm. Kapasitas adsorpsi yang dicapai untuk aktivasi HCl dan NaOH adalah 12,88 mg/g dan 16,75 mg/g, berturut-turut. Berdasarkan penelitian ini, karbon aktif buah bintaro (Cerbera manghas) menunjukkan potensi yang menjanjikan sebagai adsorben yang efektif dan ramah lingkungan untuk menghilangkan zat warna metil merah dari limbah cair tekstil.

Downloads

Published

2024-08-31